Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan partainya absen mengusung pasangan calon di delapan daerah dari 270 daerah yang menggelar Pilkada 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia mengklarifikasi data Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang mencatat partai banteng absen di 14 daerah. "Tepatnya kami hanya absen di delapan daerah," kata Hasto dikutip dari keterangan tertulis, Senin, 14 September 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hasto mengatakan delapan daerah itu yakni Kota Cilegon, Kota Poso, Kabupaten Maros, Kabupaten Pegunungan Bintang, Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Agam, Kabupaten Raja Ampat, dan Kota Bukittinggi.
Menurut Hasto, absennya PDIP di sejumlah daerah itu hal biasa. Ia mengatakan ada situasi dan kondisi di tiap daerah yang mempengaruhi keputusan partai untuk absen.
Di Kota Cilegon, misalnya, PDIP hanya memiliki empat kursi di DPRD hingga tak bisa mengusung calon sendiri. Syarat minimal pencalonan juga tak mencukupi saat PDIP berupaya membangun koalisi dengan partai lain.
Kasus di Poso pun mirip dengan Kota Cilegon. Hasto mengatakan PDIP hanya memiliki tiga kursi. Meski begitu, Hasto mengatakan proses konsolidasi terus berjalan. Ia mengatakan partai akan memberikan dukungan kepada pasangan calon kepala daerah yang paling memiliki karakter ideologi Pancasila.
PDIP hanya memiliki satu kursi di Kabupaten Maros. Sedangkan di Kabupaten Pegunungan Bintang, Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Raja Ampat, Kabupaten Agam, dan Kota Bukittinggi, PDIP tak memiliki satu kursi pun. "Partai bekerja keras supaya nanti ke depan kami punya kursi," kata Hasto.