Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BATAM - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau menunggu hasil investigasi tim ahli terkait dengan ambruknya sebagian konstruksi Jembatan I Dompak pada Jumat lalu. Jembatan sepanjang 1,56 kilometer yang akan menghubungkan Pulau Dompak, yang menjadi pusat pemerintahan Kepulauan Riau, dan pusat perkotaan di Tanjungpinang itu sedang dikebut pembangunannya dengan anggaran senilai Rp 312 miliar.
"Rencananya hari ini ada tim ahli dari ITB untuk menginvestigasi langsung ke lapangan mencari penyebab ambruknya jembatan," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau, Heru Sukmono, kemarin.
Jembatan I Dompak ambruk di bagian yang disebut P-7 di atas laut. Bagian itu baru saja selesai dicor oleh 35 pekerja hingga sekitar pukul 16.30, saat tiba-tiba saja ambruk.
Saat itu masih ada tiga pekerja di lokasi yang lalu jatuh ke laut sedalam 6 meter. Beruntung mereka bisa diselamatkan.
"Kami berharap kontraktor atau konsultan menelaah kembali, kenapa ini bisa terjadi, apakah keteledoran, kesengajaan, atau bagaimana," kata Heru sambil menambahkan, "Yang jelas, kami akan terus memantau dan mengevaluasi apakah proyek bisa diselesaikan seperti target yang diharapkan pada akhir tahun ini atau harus diperpanjang."
Secara terpisah, penjabat Gubernur Kepulauan Riau Agung Mulyana menegaskan kontraktor harus bertanggung jawab penuh dalam insiden itu. Dia menyatakan pemerintah daerah tidak akan menambah anggaran lagi. "Mereka harus ganti dan tanggung jawab membangun ulang," kata Agung.
Pemimpin proyek Jembatan I Dompak dari PT Wijaya Karya, Adi Prayitno, menyatakan pihaknya belum dapat memastikan penyebabnya patahnya jembatan. "Kami belum mengetahui penyebabnya. Kami tidak ingin berspekulasi," ucapnya.
Namun dia menegaskan kontraktor akan mempertanggungjawabkan permasalahan itu. Pihak perusahaan tetap berkomitmen menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan kontrak kerja yang ditetapkan pemerintah Kepulauan Riau. "Target awal kami adalah jembatan itu tersambung pada November 2015."
Proyek itu sendiri dimulai sejak Mei tahun lalu. Pihak kontraktor sebelumnya berkomitmen bisa menyelesaikan jembatan itu sebelum November tahun ini seperti yang diminta oleh pemerintah daerah setempat.
Upaya percepatan dilakukan di antaranya dengan pembangunan yang dilakukan serentak dari bagian Pulau Dompak ataupun dari arah Tanjungpinang serta di tengah laut. "Harapan kami menjadi sirna karena masalah ini," kata Adi. RUMBADI DALLE | ANTARA
Jembatan Dompak
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo