Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri Drone Emprit Ismail Fahmi mengatakan pasti diduga terjadi kecurangan luar biasa yang terstruktur, sistematis, dan masif bila akhirnya Partai Solidaritas Indonesia atau PSI lolos parlemen. Sebab, menurut dia, partai berlogo mawar itu secara statistik tak mungkin mencapai parliamentary treshold atau ambang batas parlemen sebesar 4 persen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"PSI lolos PT 4 persen itu statistically impossible," kata Ismail dalam postingan akun X (dulu Twitter) pribadinya, Ahad, 25 Februari 2024. Pengutipan atas seizin Ismail Fahmi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bila PSI akhirnya lolos parlemen, Ismail menduga kemungkinan seratus persen telah terjadi kecurangan luar biasa yang terstruktur, sistematis, dan masif pada hasil Pemilu 2024. "Untuk meloloskan PSI," ujar Ismail.
Komentar Ismail itu menanggapi cuitan Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi. Dia mengimbau partai pimpinan Kaesang Pangarep menerima hasil pemilu legislatif atau pileg dengan lapang dada.
"Mending PSI menerima kenyataan dengan lapang dada. Ketimbang lolos PT tapi malah menimbulkan deligitimasi terhadap hasil pemilu 2024," kata Burhanuddin dalam akun X (dulu Twitter) pribadinya, Ahad, 25 Februari 2024. Pengutipan ini atas seizin Burhanuddin.
PSI terancam tidak lolos ke Senayan karena belum mampu melampaui ambang batas parlemen atau parliamentary threshold sebesar 4 persen. Berdasarkan real count Komisi Pemilihan Umum atau KPU hingga 22 Februari 2024 pukul 23.00, PSI hanya memperoleh 1.790.572 suara atau 2,54 persen.
Sebelumnya, Juru bicara Dewan Pimpinan Pusat Partai Solidaritas Indonesia atau DPP PSI, Sigit Widodo, menanggapi adanya narasi yang berkembang mendeskreditkan PSI perihal perolehan suara di Pemilu 2024.
“Seolah-olah kalau masuk DPR RI, berarti ada kecurangan. Saya kira itu hanya narasi dangkal dari pihak-pihak yang takut PSI akan membuat perubahan di parlemen,” katanya kepada Tempo, Senin, 26 Februari 2024.
Menurut dia, masih banyak wilayah yang bahkan belum menyelesaikan pleno PPK. Ia mengatakan agar menunggu hasil perhitungan real count di masing-masing daerah selesai, setidaknya di tingkat kabupaten/kota untuk bisa menyimpulkan.
“Tunggu dulu hasil penghitungan suara resmi KPU. Yang kami lakukan sekarang mengawal proses penghitungan real count di PPK dan nanti naik terus berjenjang sampai ke tingkat nasional,” katanya.
Pilihan Editor: Burhanuddin Muhtadi Minta PSI Lapang Dada Tak Lolos Parlemen
HAN REVANDA PUTRA | BAGUS PRIBADI