Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Saiful Mujani Research and Consulting atau SMRC Saidiman Ahmad mengusulkan sejumlah langkah untuk mendongkrak elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo - Mahfud Md.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal ini mengingat pasangan yang diusung Koalisi PDIP ini masih belum moncer elektabilitasnya dalam survei yang digelar Indikator Politik Indonesia. Dalam survei yang dirilis akhir Desember 2023 itu, pasangan Ganjar-Mahfud mengantongi elektabilitas hingga 24,5 persen. Angka ini unggul tipis dari pasangan Anies-Muhaimin yang meraup 21 persen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam survei yang melibatkan 1.217 responden itu, pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka masih dominan dengan tingkat elektabilitas sebesar 46,7 persen. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan batas galat sebesar 2,9 persen.
Padahal jika melihat basis rekam jejak, pasangan Ganjar-Mahfud yang paling unggul. Bahkan pasangan ini seharusnya bisa jauh lebih diterima publik ketimbang Prabowo-Gibran.
"Berbeda dengan 02 yang punya isu seperti jejak pelanggaran HAM dan isu Mahkamah Konstitusi, serta politik dinasti," kata Saidiman dalam keterangan tertulis seperti dikutip Antara, Kamis, 4 Januari 2023.
Adapun langkah yang diusulkan Saidiman adalah yang pertama mereka harus memasifkan kampanye untuk memperkuat citra sebagai calon pemimpin yang paling berpengalaman dan bersih.
Kedua juga harus bisa membangun persepsi sebagai pasangan yang mampu melanjutkan program-program pemerintahan sekarang.
"Tunjukkan kapabilitas melanjutkan program kebijakan pemerintah sekarang. Ganjar punya modal sebagai gubernur yang berhasil. Mahfud juga punya modal sebagai pejabat bersih dan berintegritas. Informasi ini harus sampai ke publik," katanya.
Selain itu, Ganjar-Mahfud juga harus bekerja keras menjaga basis pemilih di lumbung suara PDIP yaitu di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Usaha ini bakal tidak mudah karena kedua wilayah itu merupakan basis pemilih Jokowi pada Pilpres 2014 dan 2019. Saat ini, Jokowi cenderung menyokong Prabowo-Gibran.
Menurut Saidiman, peluang pasangan Ganjar-Mahfud lolos ke putaran kedua Pilpres 2024 masih terbuka.
"Kalau melihat hasil survei Indikator, sebenarnya suara Ganjar belum rebound. Dari November sampai Desember, suara Ganjar-Mahfud relatif stabil di sekitar 24 persen. Kalau lihat performa debat Ganjar dan Mahfud, idealnya pasangan ini menguat karena mereka cukup baik performanya," kata dia.
Pilihan Editor: Mengaku Punya Teman Pendeta, Mahfud Md: Dia Antar Saya ke Masjid