Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik Adi Prayitno, mengatakan Jawa Barat menjadi palagan paling strategis bagi bekas Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil untuk berlaga pada pemilihan kepala daerah di wilayah Jawa Barat, November mendatang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, kata dia, akan sangat diuntungkan apabila maju kembali menjadi calon pemimpin di Jawa Barat. Alasannya, selain memiliki basis konstituen yang besar, maju di Jawa Barat dapat menjadi modal politik Emil untuk berlaga di ajang lebih tinggi pada 2029 nanti.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ini tempat paling aman untuk Kang Emil ketimbang wilayah lain," kata Adi saat dihubungi, Ahad, 14 Juli 2024.
Wilayah lain yang dimaksud Adi, ialah pilkada di Daerah Khusus Jakarta atau DKJ. Partai Golkar memberi dua surat penugasan kepada Emil untuk berlaga di dua wilayah pada pilkada kali ini, yaitu di Jakarta dan Jawa Barat. Namun, partai beringin belum menentukan di mana Emil akan diterjunkan.
Berdasarkan tingkat popularitas, kata dia, Emil memiliki tingkat popularitas yang cenderung tinggi ketimbang nama lain apabila maju di Jawa Barat. Pengalaman menjadi Wali Kota Bandung dan Gubernur Jawa Barat, memberi pengaruh yang signifikan bagi dirinya.
"Secara elektabilitas pun Kang Emil masih jauh di atas kandidat lain. Capaiannya di atas 50 persen," ujar Adi.
Saiful Mujani Research and Consulting atau SMRC merilis hasil sigi elektabilitas sejumlah figur yang dikabarkan bakal berlaga di pilkada Jawa Barat. Pada sigi tersebut, nama Ridwan Kamil menjadi figur yang memiliki tingkat elektabilitas paling tinggi dengan capaian 50,6 persen.
Direktur Eksekutif SRMC, Deni Irvani, mengatakan apabila pilkada Jawa Barat dihelat pada rentang waktu 9 Juni - 1 Juli 2024 atau pada saat SRMC melakukan survei di lapangan. Maka, nama Ridwan Kamil menjadi figur yang paling berpeluang besar untuk menang.
"Capaian elektabilitasnya jauh melampaui kandidat lain yang hanya mencapai angka 25 persen," kata Deni dalam telekonferensi, Sabtu, 13 Juli 2024.
Sigi tersebut dilakukan dengan membandingkan sejumlah nama seperti bekas Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi; bekas Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar; bekas Wali Kota Bogor Bima Arya; Wakil Ketua Komisi Pendidikan DPR, Dede Yusuf Macan Effendi; Presiden PKS, Ahmad Syaikhu; hingga anggota DPR, Rieke Diah Pitaloka.
Peneliti Populi Center, Usep Saepul Ahyar sependapat dengan Adi. Ia mengatakan, Jawa Barat adalah rumah bagi Ridwan Kamil yang tentu memberikan keuntungan tersendiri bagi politikus Partai Golkar itu.
Menurut Usep, peluang Ridwan Kamil di Jawa Barat juga akan berdampak pada menguatnya peluang partai beringin di pemilihan legislatif mendatang. Golkar akan memperoleh basis konstituen di Bumi Pasundan apabila Emil maju dan memenangkan kontestasi.
"Di 2029 mungkin kemenangan Golkar tidak hanya terjadi di 4 Daerah Pemilihan. Pasti bertambah," ujar Usep.
Pada pemilihan legislatif lalu, Partai Golkar mencatatkan kemenangan di 4 Dapil di Jawa Barat, antara lain di Dapil II; Dapil III; Dapil VIII; dan Dapil IX. Sementara pada 2019, Golkar hanya mencatatkan kemenangan di 1 Dapil, yaitu Dapil Jawa Barat VIII.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia Tandjung, mengatakan Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar masih memetakan dan menyimak perkembangan dinamika politik yang terjadi sebelum memutuskan di palagan mana Ridwan Kamil akan diterjunkan.
Partai berlambang beringin, kata dia, masih mempertimbangkan sejumlah hasil sigi, baik dari lembaga survei maupun internal partai dan Koalisi Indonesia Maju. "Semua masih dinamis. Ditunggu saja nanti," kata Doli.
Pilihan editor: Depok Akan Larang Secara Bertahap Angkot yang Sudah Uzur