Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Rumah Sakit Universitas Airlangga atau RS Unair menghentikan sementara penerimaan rujukan pasien baru Covid-19 mulai 26 Mei 2020. Penghentian sementara ini karena penuhnya kapasitas ruang perawatan Covid-19 dan berkurangnya tenaga medis yang menangani perawatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tenaga kesehatan RS Unair akan difokuskan untuk merawat pasien yang saat ini sedang menjalani perawatan." Demikian tertulis dalam surat yang ditandatangani Pelaksana Tugas Direktur, Wakil Direktur Pelayanan Medis dan Keperawatan Hamzah, tertanggal 25 Mei 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Surat itu juga menyebutkan, Instalasi Gawat Darurat RS Unair tetap memberikan pelayanan dengan menerapkan protokol triage ketat dan hanya melayani pasien yang mengalami kondisi mengancam jiwa.
Pelayanan pada instalasi rawat jalan untuk sementara dibuka hanya untuk pasien HD (cuci darah), TB/HIV, onkologi terpadu, operasi terjadwal, dan pengambilan obat kronis. Sedangkan instalasi rawat inap sementara waktu difokuskan bagi pasien yang saat ini sedang dirawat.
"Upaya tersebut di atas dilakukan selama 14 hari terhitung sejak 26 Mei 2020 sembari memperhatikan perkembangan yang berlangsung." Setiap perubahan dan berkembangan yang terjadi akan diumumkan lebih lanjut.
Juru bicara Tim Satuan Tugas Covid-19 RS Unair, Alfian Nur Rasyid belum merespons telepon dan pesan konfirmasi dari Tempo.
Ketua Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat Unair, Suko Widodo membenarkan adanya surat itu. Namun, Suko mengatakan maksud surat itu ialah untuk penataan internal untuk meningkatkan layanan. "Bukan penutupan, tetapi penataan internal," kata Suko dalam keterangan teks yang diterima Tempo, Rabu, 27 Mei 2020.
Menurut Suko, RS Unair harus mengantisipasi kemungkinan terjadinya peningkatan pasien baru Covid-19. Sehingga perlu penyesuaian kebutuhan mendesak agar kualitas layanan terjaga.
Kasus Covid-19 di Jawa Timur terus meningkat. Hingga saat ini, tercatat ada 3.939 kasus terkonfirmasi positif Covid-19, 5.923 pasien dalam pengawasan (PDP), dan 23.933 orang dalam pemantauan (ODP). Sebanyak 322 orang meninggal dalam status terkonfirmasi positif, 565 meninggal dalam status PDP, dan 96 meninggal dalam status ODP.