Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Medan - Pemilik Percetakan Inti Grafika Oky yang menggarap undangan pasangan Kahiyang Ayu dan Bobby Afif Nasution mengatakan harga undangan pesanan keluarga besan Presiden Jokowi itu bukan yang paling mahal. “Harganya bukan yang tertinggilah," kata lelaki 36 tahun itu kepada Tempo, Selasa, 21 November 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Keluarga Bobby, kata Oky, memesan undangan sebanyak 2500 lembar dan dikonsep sendiri oleh keluarga Bobby. Undangan terdiri dari dua jenis, yaitu undangan adat untuk acara pada 24-25 November serta undangan nasional untuk 26 November 2017.
Baca: Undangan Berbahasa Mandailing di Ngunduh Mantu Kahiyang Ayu-Bobby
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Undangan berbahasa Mandailing khusus untuk acara adat tanggal 24 dan 25 November 2017. "Untuk undangan yang hari Jumat dan Sabtu, itu semua redaksinya sangat spesial, karena pakai bahasa Mandailing."
Menurut Oky, keluarga besan Presiden Jokowi itu tidak meminta bahan undangan yang khusus. Pemesan hanya meminta agar percetakan memasukkan motif ulos milik mendiang ayah Bobby. "Waktu pengerjaan undangan sekitar 3-4 bulan," ujar Oky.
Undangan berbahasa Mandailing dikhususkan untuk acara adat tanggal 24 dan 25 November 2017. "Untuk undangan yang hari Jumat dan Sabtu, itu semua redaksinya sangat spesial, karena pakai bahasa Mandailing", ujar Oky, pemilik Inti Grafika, tempat percetakan undangan Kahiyang-Bobby kepada Tempo, Rabu, 22 November 2017.
Baca juga: Ngunduh Mantu di Medan, Jokowi Kirim Kereta dan Belasan Kuda Poni
Ketika ditanya asal usul dirinya dipercaya membuat undangan pesta pernikahan Kahiyang-Bobby, Oky menjelaskan berawal dari dalam satu kelompok arisan. Orang tuanya dan Bobby bagian dari kelompok arisan yang sama. Dari sana, keluarga Bobby beberapa kali menyambangi tempat percetakannya, menanyakan hingga akhirnya memesan undangan.
Persiapan pesta pernikahan Kahiyang Ayu dan Bobby Afif Nausution nyaris selesai 100 persen. Kahiyang telah mendapat marga Siregar, sesuai dengan marga ibu mertuanya. Kahiyang akan masuk dalam kelompok Mora dalam konsep Mandailing, Dalihan Na Tolu. Pemberian sertifikat menjadi bukti legalitas bertambahnya nama putri Presiden Joko Widodo ini menjadi Kahiyang Ayu Siregar.