Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Seorang perempuan berinisial A, asal Kelurahan Panembahan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta menjadi korban mutilasi di sebuah wisma penginapan Jalan Kaliurang, Pakem, Sleman. Keluarga korban mencurigai mantan suami perempuan berusia 34 tahun tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ayah A, Heri Prasetyo, menyatakan putrinya itu merupakan janda cerai dengan dua orang anak. Anak tertua A masih duduk di kelas 1 sekolah dasar sedangkan adikna berusia sekitar 1 tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Setelah bercerai dengan mantan suaminya, A sempat memiliki pacar tetapi sudah putus," kata Ayah A, Heri Prasetyo, 64 tahun di rumah duka Senin 20 Maret 2023.
Heri mengatakan putri sulungnya itu selama ini tidak pernah bercerita persoalan yang tengah membelitnya. Ia hanya ingat bertemu anaknya itu terakhir pada Sabtu pagi 18 Maret 2023.
"Pamitnya pas itu ya kerja, kalau Sabtu tidak full (sehari kerja), dia dari dulu sukanya kulineran sama teman-temannya," kata Heri.
Disinggung soal kematian A, Heri curiga ada hubungannya dengan orang dekat A, salah satunya sang mantan suami .
"Kalau perasaan saya, (kasus ini) ada hubungannya dengan mantan suami, mungkin dendam karena dulu diceraikan," katanya.
Ponsel dan sepeda motor korban hilang
Sejak kasus kematian A terungkap, Heri mengatakan ponsel dan sepeda motor dari anaknya belum diketahui keberadannya.
"Mungkin dipakai pembunuhnya, sepeda motornya Honda Scoopy," kata dia.
Heri turut melihat kondisi tubuh putrinya sebelum dimasukkan peti mati. Ia menyebut ada sejumlah luka.
"Ada banyak (lukanya)," katanya.
Kronologi penemuan jenazah A
A ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan pada Ahad petang kemarin, 19 Maret 2023. Perempuan itu diketahui menginap di sebuah wisma di kawasan Pakem, Kaliurang, tersebut sejak Sabtu, 18 Maret 2023. Dia datang bersama seorang pria yang belum diketahui identitasnya.
"Awalnya ketemu (mayat itu) karena penjaga wisma curiga, penghuni kamar itu tak kunjung keluar sejak pagi sampai hampir tengah malam, kondisinya sepi tapi listrik menyala terus," kata Kepala Dukuh Purwodadi, Pakem, Sleman, Kamri Senin 20 Maret 2023.
Kepada penjaga wisma, pria itu menyatakan memperpanjang sewa kamar wisma tersebut pada Ahad pagi. Tetapi dia kemudian pergi dan tak kembali hingga petang.
Penjaga wisma menaruh curiga setelah tak terdengar aktivitas apa pun dari dalam kamar sepanjang Ahad itu. Si penjaga kemudian melaporkan kecurigaannya kepada aparat dukuh yang kemudian mengontak polisi.
Setelah membuka paksa kamar, aparat polisi bersama pihak dukuh menemukan A sudah tidak bernyawa dan tubuhnya terpotong-potong menjadi beberapa bagian.
Polda DIY menyatakan jenazah korban sempat diotopsi di Rumah Sakit Bhayangkara sebelum akhirnya dibawa ke rumah duka pada Senin siang tadi. Polisi masih memburu pelaku mutilasi dan masih mencari motif pembunuhan itu.