Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Keterbatasan finansial keluarga tidak mengalahkan tekad Kartika Devina Putri dalam menggapai cita-cita. Anak penjual bubur kacang ijo asal Palembang itu berhasil lolos Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) melalui jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi atau SNBP. Kartika mendapat beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah sehingga bisa kuliah gratis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Dokter itu cita-cita aku sejak lahir, tapi aku sadar dengan finansial keluarga rasanya tidak yakin. Makanya aku belajar lebih keras setiap hari,” tutur Kartika dilansir dari situs Unair pada Sabtu, 19 Agustus 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saban kali melihat ayahnya bekerja, Kartika semakin semangat untuk mengejar mimpinya. Sebelum matahari terbit, ayah Kartika sudah berangkat menjual bubur kacang ijo dan kembali saat petang.
Kartika mengatakan banyak yang mencibirnya karena memiliki cita-cita 'ketinggian' menjadi dokter. “Banyak yang bilang kalau meskipun dengan beasiswa tidak akan mungkin bisa. Tapi aku tidak akan menyerah, kalau perlu aku kuliah sambil usaha sampai pendidikanku selesai,” ujarnya.
Meskipun dengan keterbatasan ekonomi, keluarga Kartika menjadikan pendidikan sebagai investasi yang penting. Sejak duduk di bangku sekolah dasar atau SD, Kartika selalu menjadi siswa berprestasi dan kerap mendapat beasiswa.
“Meskipun ayah saya hanya lulusan STM, tapi beliau selalu menekankan bahwa pendidikan adalah investasi yang panjang,” terangnya.
Tak hanya menjadi siswa berprestasi, Kartika juga aktif dalam mengikuti kegiatan organisasi. Kartika menjadi ketua di sejumlah organisasi seperti Green Generation dan Gen Smart Indonesia. Dia juga mengukir prestasi di kancah internasional. “Alhamdulillah Kartika juga ikut beberapa lomba dan salah satunya mendapat best team speaker harvest education by Asia Education dari Melbourne University,” ucapnya.
Kartika berharap kuliahnya bisa berjalan lancar dan dapat segera meraih mimpinya menjadi dokter. “Ke depan mimpi saya menjadi mahasiswa berprestasi, saya akan memanfaatkan setiap kesempatan pertukaran pelajar ke luar negeri untuk mengimplementasikan ilmu yang saya dapat di Unair,” katanya.