Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Amanat Nasional (PAN), Drajad Wibowo, mengatakan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais cenderung menunggu inisiatif pihak Presiden Joko Widodo jika ingin kedua tokoh itu bertemu. Namun ia enggan menjelaskan mengapa pihaknya cenderung pasif terkait dengan wacana pertemuan dua tokoh itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sikap kami, Pak Amien dan kawan-kawan menunggu saja inisiatif dari Istana," kata Drajad saat dihubungi Tempo, Sabtu, 2 Juni 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Drajad, jika Jokowi ingin bertemu dengan Amien, lokasinya tidak di dalam lingkungan Istana Kepresidenan. Ia mengklaim pihak Presiden memaklumi keinginan Amien itu.
"Pihak Istana sudah maklum sikap Pak Amien ini. Saya juga sejak awal komunikasi sudah sampaikan hal ini," tuturnya.
Drajad berujar Jokowi beberapa bulan lalu telah mengirimkan lebih dari satu orang utusannya untuk berkomunikasi dengan Amien. Menurut dia, utusan itu adalah para pejabat penting di pemerintahan.
Drajad menjelaskan, Amien menyambut baik pesan dari Jokowi, yang intinya tetap menjalin silaturahmi meski berbeda sikap politik. Namun ia enggan membeberkan seperti apa detail pesan itu.
"Saya tidak bisa bercerita terlalu banyak karena saya terlibat langsung dalam semua proses ini. Tidak etis," ucapnya.
Menurut dia, lebih baik menunggu pertemuan dua tokoh itu dahulu untuk mengetahui isi pesan dari Jokowi, termasuk apa yang akan disampaikan oleh Amien. "Pak Amien juga sangat terbuka untuk menerima penjelasan dari Presiden tentang kebijakan beliau," ujar Drajad.
Adapun Presiden Jokowi mengatakan akan mengatur waktu pertemuan dirinya dengan Amien Rais. "Ya nanti kita atur waktunya," kata Jokowi singkat setelah menghadiri acara buka puasa di kediaman Ketua DPD Oesman Sapta Odang di Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis, 31 Mei 2018.