Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Pesan Orang Alor

Pada kesempatan kunjungan menteri kesehatan ke NTT Kabupaten Alor minta perhatian akan penyediaan fasilitas kesehatan & melaporkan situasi di Daerah Alor kepada presiedn atau sejumlah menteri lain.(dh)

21 April 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

LARANTUKA sudah jenuh dikunjungi pejabat. Itu kata Gubernur Nusa Tenggara Timur dr Ben Mboi ketika menerima kunjungan Menteri Kesehatan dr Soewardjono Suryaningrat di Kupang dua pekan lalu. Maka setelah melantik Kepala Kantor Wilayah Departemen Keschatan NTT yang baru dr Hendrikus Fernandez, Menteri tidak lantas dibawa Ben ke kota yang baru saja mengalami bencana alam tadi. Melainkan ke beberapa daerah yang juga meminta perhatian akan fasilitas kesehatan. Antaranya Kabupaten Alor. Terletak di sebelah barat laut Timor Timur, Alor termasuk kabupaten terpencil di NTT. Kalau tidak dengan kapal laut yang memakan waktu 3 hari 3 malam, satu-satunya hubungan udara tetap dengan Kupang sebagai ibukota propinsi diladeni satu pesawat Islander milik Dirgantara Air Service. Satu di antara 12 kabupaten dari propinsi NTT ini terdiri dari 9 pulau berpenghuni dan 6 pulau kosong tanpa penghuni. Lebih 15 ribu dari sekitar 112 ribu penduduk tinggal di Kalabahi sebagai ibukota kabupaten. Tak aneh, sebab dari luas daratan 2916 KmÿFD hanya 90 km panjang jalan yang bisa dilalui kendaraan bermotor. Itu pun tidak seluruhnya beraspal. "Masalah perhubungan darat meman~g satu masalah ~gawat yang dihadapi kabupaten ini," ujar Ketua DPRD Kabupaten Alor Adam Ata kepada TEMPO. Tapi Adam masih melihat persoalan lain. Dibanding dengan 11 kabupaten lain di NTT, Alor sebenarnya masih beruntung. Sementara kabupaten lain tanahnya tandus, Alor sebaliknya. Padi, kelapa dan segala macam tumbuh-tumbuhan bisa berkembang. Namun Alor bergunung-gunung. "Jurang-jurang yang terjal di samping sulitnya perhubungan dari satu tempat ke tempat lain, menyebabkan penduduk lebih suka bermukim di pesisir pantai," kata Adam. Artinya tanah yang bisa dimanfaatkan hanya sebagian kecil saja. Ditambah dengan kesadaran penduduk akan kebersihan yang dinilai para pejabat daerah sebagai kurang, "masalah kesehatan memang termasuk masalah yang rawan," kata Sekretaris Wilayah Daerah Kabupaten Alor, M. Ali Abdullah BA. 3 Bulan Terlambat Jauh sebelum rombongan Menteri Kesehatan datang di Kabupaten Alor, Gubernur NTT Ben Mboi sudah mencanangkan masalah kesehatan sebagai satu di antara 5 masalah pokok Pelita III NTT. Empat masalah lainnya, sandang, pangan, pendidikan dan perumahan. M. Ali Abdullah dengan sendirinya meminta perhatian Menteri akan penyediaan fasilitas kesehatan di Kabupaten Alor. Menteri manggut-manggut atas permintaan itu. Tapi permintaan orang Alor bukan cuma itu. Seperti dikatakan Gubernur Ben Mboi, orang Alor pun mengharap Menteri Kesehatan Soewardjono melaporkan situasi di daerah Alor kepada Presiden Soeharto atau sejumlah menteri yang lain. Misalnya tentang: begitu sulitnya perhubungan antara Alor dengan daerah lain sampai-sampai para pegawai negeri selama tiga bulan terakhir 1979 ini belum menerima baik gaji maupun beras.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus