Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Pidato di Acara Bulan Bung Karno, Megawati: Siapa yang Tidak Turun, Ibu Sangat Tahu

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyebut ada 2 opsi bagi kader yang tidak turun, yakni mengundurkan diri atau mengikuti mekanisme yang berlaku.

24 Juni 2023 | 20.50 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Presiden Joko Widodo (kedua kanan), Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kedua kiri), Wakil Presiden Ma'ruf Amin (kanan), dan Ketua DPR RI yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani (kiri) beserta sejumlah Pimpinan Partai dan Petinggi Partai dalam puncak peringatan Bulan Bung Karno di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu, 24 Juni 2023. PDI Perjuangan menggelar puncak peringatan Bulan Bung Karno dengan tema "Kepalkan Tangan Persatuan untuk Indonesia Raya" serta dihadiri ratusan ribu kader dan simpatisan dari berbagai daerah. Dalam acara tersebut juga dimeriahkan oleh penampilan tari kecak oleh 3.000 penari wanita. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP Megawati Soekarnoputri mewanti-wanti kader partainya yang tidak menjalankan instruksinya menghadapi Pemilu 2024. Salah satunya, instruksi ihwal turun ke bawah alias turba.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mega mengaku sangat tahu pihak-pihak yang tidak turun tersebut. Ia menyebut ada dua opsi bagi kader yang tidak turun, yakni mengundurkan diri atau mengikuti mekanisme yang berlaku.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Siapa nanti yang tidak turun, Ibu tahu. Sangat tahu. Jadi orang seperti itu hanya ada dua. Mundur sukarela atau nanti ada aturannya. Pasti sudah tahu,” kata Mega dalam pidato di puncak peringatan Bulan Bung Karno di Stadion GBK, Jakarta, Sabtu, 24 Juni 2023.

Mulanya, Mega bertanya kepada para kader apakah masih sayang dengan dirinya. Salah satu wujud sayang itu diimplementasikan dalam bentuk menjalankan instruksi dirinya.

“Kamu masih sayang apa tidak sama Ibu? Kamu mau dengar dan jalankan instruksi saya apa tidak? Dijalankan apa tidak?” kata Mega.

Oleh sebab itu, Mega meminta para kader untuk melapor kepadanya jika ada pengurus partai baik di tingkat anak ranting, ranting, cabang, wilayah, maupun pusat yang tidak mau kerja. Bahkan, ia mengaku sudah punya alat monitoring untuk mengetahui hal tersebut.

“Ini di bawah Ibu semuanya itu, kupingnya dengerin Ibu, padahal hatinya udah degap degup karena mikir gini, aku udah turun ke bawah belum ya. Eh Ibu sekarang udah punya lho tempat monitoring,” kata Presiden RI ke-5 tersebut.

Dalam pidatonya Presiden RI kelima itu juga mengingatkan bahwa di tengah-tengah akar rumput, tersimpan energi yang tidak pernah padam.

"Rakyat itu akar rumput, kenapa? Karena lapangan ini (bayangkan saja) ada rumputnya, ditutupi, tapi nanti kalau dibuka, bisa cepat bertumbuh kembali. Jadi rakyat itu adalah Akar Rumput, itu tidak pernah bisa dipunahkan saudara-saudara ingat itu," ujar Megawati.
 
Megawati pun menuturkan keberpihakan harus selalu ada untuk akar rumput. Pasalnya, kata Megawati, mengutip pernyataan Bung Karno, bahwa Tuhan bersemayam di gubuk-nya rakyat-rakyat miskin.
 
"Karena apa kata Bung Karno, di dalam gubuk-nya rakyat miskin itulah energi perjuangan kepartaian berasal dan Tuhan bersemayam di gubuk-nya rakyat-rakyat miskin," tutur Megawati.

Lebih lanjut Megawati menegaskan bahwa watak politik yang berpihak pada akar rumput seperti itulah yang dipahami PDIP.

IMA DINI SHAFIRA | ANTARA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus