Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman mengatakan akan merevisi usulan tambahan anggaran untuk pemilihan kepala daerah 2020. Alasannya masih ada sejumlah kebutuhan yang belum terhitung dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19 saat pilkada berlangsung.
Arief menjelaskan, dalam rapat bersama Kementerian Dalam Negeri dan Komisi Pemerintahan DPR RI kemarin, KPU meminta tambahan anggaran Rp 535,9 miliar. Uang ini akan dipakai untuk membeli alat pelindung diri (APD) bagi petugas pemilu seperti masker, baju pelindung, sarung tangan, pelindung wajah, tong air, sabun cuci tangan, tisu hingga cairan disinfektan.
"Tapi ada beberapa hal yang belum kami cantumkan, yaitu alat coblos sekali pakai dan tinta," katanya dalam diskusi daring dengan tema Antara Pandemi dan Pilkada, Kamis, 28 Mei 2020.
Menurut Arief, di tengah wabah Covid-19 ini pihaknya ingin menghindari kebiasaan lama menggunakan satu paku yang dipakai secara berulang-ulang dan bergantian untuk mencoblos.
Selain itu, KPU ingin pemilih yang sudah mencoblos tidak lagi mencelupkan jarinya ke dalam botol tinta demi mencegah penularan Covid-19. Sebabnya ada usulan agar tangan pemilih nantinya diteteskan atau disemprot dengan tinta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini