Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

PJ Gubernur Teguh: Warga Non-KTP Jakarta Bisa Cek Kesehatan Gratis di Jakarta

Penjabat Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi mengatakan masyarakat yang Kartu Tanda Penduduk atau KTP-nya bukan dari Jakarta tetap bisa melakukan cek kesehatan gratis di Jakarta. Adapun program ini rencananya akan diluncurkan besok, Senin, 9 Februari 2025.

9 Februari 2025 | 12.09 WIB

Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi saat meninjau layanan pemeriksaan kesehatan gratis di Puskesmas Kecamatan Tanah Abang, Jakarta, 9 Februari 2025. TEMPO/Ilham Balindra
Perbesar
Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi saat meninjau layanan pemeriksaan kesehatan gratis di Puskesmas Kecamatan Tanah Abang, Jakarta, 9 Februari 2025. TEMPO/Ilham Balindra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Penjabat Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi mengatakan masyarakat yang Kartu Tanda Penduduk atau KTP-nya bukan berasal dari Jakarta tetap bisa melakukan cek kesehatan gratis di Jakarta. Adapun program ini rencananya akan diluncurkan besok, Senin, 9 Februari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Teguh menjelaskan bahwa meskipun tidak memiliki KTP DKI Jakarta, masyarakat tetap akan dilayani asalkan telah mengunduh aplikasi Satu Sehat Mobile, memilih fasilitas kesehatan, dan menentukan tanggal pemeriksaan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Bagi mereka yang sudah download Satu Sehat Mobile, kemudian memilih faskesnya dan tanggalnya, kalau dia datang, walaupun dia tidak ber-KTP DKI akan dilayani," kata Teguh saat melakukan peninjauan langsung di Puskesmas Tebet, Jakarta Selatan, pada Ahad, 9 Februari 2025. Sebelumnya, Teguh juga melakukan peninjauan di Puskesmas Tanah Abang.  

Pemeriksaan ini, kata Teguh, berlaku bagi masyarakat yang berulang tahun hingga 30 hari setelahnya. Namun, bagi yang lahir antara Januari hingga Maret, layanan pemeriksaan kesehatan gratis dapat digunakan hingga bulan April.  

"Dan dari bayi usia dua hari, dua kali 24 jam sampai mereka yang usianya lansia, kita layani," kata dia.  

Selain itu, Teguh Setyabudi menyatakan bahwa seluruh puskesmas di Jakarta siap melaksanakan program pemeriksaan kesehatan gratis besutan Presiden Prabowo Subianto ini. Pada tahap awal, program ini akan berlangsung di 44 puskesmas, dengan 292 puskesmas pembantu jika diperlukan fasilitas kesehatan tambahan.  

"Untuk 44 puskesmas, dari sisi jajaran, SDM-nya insyaallah kita siap, dari sisi sarpras (sarana dan prasarana)," kata dia.  

Teguh mengatakan ia telah memeriksa kesiapan puskesmas dalam program ini, mulai dari masyarakat datang hingga nantinya melakukan pemeriksaan. Ia juga berujar bahwa setelah selesai diperiksa, masyarakat juga akan mendapatkan edukasi dari pihak puskesmas.  

"Kami ingin memastikan kondisi seperti ini, sampai kemudian ada semacam screening, pemeriksaan, dari loket ke loket, dari ruangan ke ruangan sampai selesai, sampai kepada edukasinya," kata dia.  

Selain itu, ia berharap program ini dapat berperan dalam deteksi dini berbagai penyakit yang mungkin diderita masyarakat. Melalui pemeriksaan ini, kata Teguh, tidak hanya dapat ditemukan penyakit lebih awal, tetapi juga diberikan panduan mengenai pengobatan yang tepat serta edukasi tentang cara menjaga kesehatan secara mandiri.  

"Bagaimanapun juga Jakarta adalah barometer, dan kita harapkan juga bisa menjadi role model karena puskesmas kita sudah terintegrasi dengan layanan primer. Jadi sudah bagus," tuturnya.  

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa pemerintah sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp4,7 triliun untuk salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto tersebut. "Ada yang dari Kemenkes dan quick win, ditambah sama Pak Prabowo," kata Budi di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu, 5 Februari 2025.  

Terdapat dua jenis program pemeriksaan kesehatan gratis. Program pertama berupa pemeriksaan kesehatan untuk anak usia sekolah yang akan dilakukan di sekolah masing-masing, dengan sasaran sekitar 250 ribu sekolah dan total 56 juta anak usia sekolah.  

Sementara itu, program kedua adalah pengecekan kesehatan bagi masyarakat dengan usia di bawah maupun di atas usia sekolah. Keberlangsungan pengecekan kesehatan bagi dua kelompok besar masyarakat ini akan diadakan di 10 ribu puskesmas dan 15 ribu klinik swasta di seluruh Indonesia yang disiapkan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus