Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, menyebut komunikasi antara PKS dan Koalisi Indonesia Maju atau KIM mengenai peluang PKS bergabung dengan pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto, memang sudah ada. Namun, dia mengklaim, komunikasi itu belum dilakukan secara langsung dan final.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Iya untuk responsnya KIM tentang keinginan PKS (bergabung dengan kubu Prabowo) kan memang kami belum pernah menjalin komunikasi yang langsung dan final. Ya maksudnya komunikasi finalnya kan belum ada," ujar Dasco saat dihubungi Tempo pada Ahad, 28 April 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meski belum final, Dasco mengaku, proses komunikasi dengan PKS terus dilakukan. Dia juga memastikan, pihaknya terbuka untuk melakukan dialog mengenai keinginan PKS bergabung ke kubu Prabowo. Nantinya, kata Dasco, jika komunikasi itu telah final, Prabowo akan bertemu PKS.
Dasco juga menyebut, ketidakhadiran Prabowo di acara Halalbihalal PKS tidak dapat dikaitkan dengan sinyal penolakan pada PKS. "Ketidakhadiran (Prabowo di acara PKS) itu tidak dapat dikaitkan dengan masalah belum direstui atau belum adanya komunikasi dengan PKS. Sehingga agar dapat dipisahkan mengenai masalah bergabung dan tidak kehadiran pada acaranya PKS," kata dia.
Dasco menjelaskan, undangan dari PKS memang diberikan kepada Prabowo melalui Dasco. Dia menyebut, undangan itu diterima pada Kamis, 25 April 2024. Dasco mengklaim, Prabowo memang tidak bisa memenuhi undangan PKS karena harus hadir di acara keluarga yang telah dijadwalkan lebih dulu daripada undangan PKS.
Adapun Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Aboe Bakar Al Habsyi, memberi sinyal PKS akan bergabung dengan pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Aboe menyebut, PKS ingin berbuat sesuatu bagi bangsa Indonesia setelah dua periode atau 10 tahun berada di luar pemerintahan.
"Ini (Pilpres) kan sudah selesai. Ke depan kami kan ingin berbuat untuk bangsa. Kami kemarin kan sudah berpengalaman dua periode kemarin di luar. Jadi kalau pun bisa ke dalam itu positif," ujar Aboe ditemui usai acara Halalbihalal PKS di kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 27 April 2024.
Hingga kini, Aboe menyebut, PKS terus menjalin dialog dengan kubu Prabowo. Meski demikian, dia belum bisa memastikan kapan pertemuan antara Prabowo dan PKS dapat berlangsung. "Ya kami dialoglah, masa main masuk (koalisi) aja, kayak diterima aja," kata Aboe.
Aboe optimis keinginan PKS untuk berbuat sesuatu bagi bangsa, akan disambut baik oleh Prabowo. Dia menyebut, PKS dan Prabowo memiliki hubungan yang baik. Pasalnya, PKS sudah dua kali mengusung Prabowo sebagao calon presiden yaitu pada Pilpres 2014 dan 2019.
Pilihan Editor: PKS Berharap Prabowo Ajak Gabung Koalisi seperti PKB dan NasDem