Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka enggan menanggapi polemik internal yang terjadi dalam tubuh PDI Perjuangan atau PDIP terkait dengan isu calon presiden di partai tersebut. Mengenai pertemuannya dengan Gubernur Ganjar Pranowo di Semarang, Gibran mengatakan tidak membahas politik. "Hanya makan siang, terus pulang," katanya di Solo, Jumat, 15 Oktober 2021.
Mengenai agenda selanjutnya setelah pertemuan tersebut, Gibran berujar sedang menunggu Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi). "Biar yang ngatur Pak Ketua Apeksi saja, saya menunggu perintah," kata Gibran.
Disinggung masalah polemik banteng versus celeng yang dilontarkan oleh Ketu PDI Perjuangan Jawa Tengah Bambang Wuryanto, Gibran tidak ingin menanggapi. "Saya enggak ikut-ikutan masalah kayak gitu. (Kemarin) membahas hal-hal produktif saja," katanya.
Ihwal kunjungannya ke Semarang, Gibran mengatakan ikut mendampingi Wali Kota Bogor Bima Arya bertemu Ganjar karena kebetulan sedang menghadiri acara yang digelar oleh perkumpulan dokter. Sedangkan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi justru berhalangan dan tidak bisa mendampingi Bima Arya karena sedang berada di Yogyakarta.
Sebelumnya, istilah banteng versus celeng mencuat setelah deklarasi dukungan kelompok relawan Seknas Ganjar Indonesia (SGI) kepada Ganjar Pranowo untuk Pilpres 2024. Menanggapi deklarasi itu, saat kunjungannya ke Kabupaten Sukoharjo beberapa waktu lalu, Bambang Wuryanto menyebut kader yang ikut pada deklarasi pencapresan ibarat banteng yang keluar barisan PDIP sehingga bisa disebut celeng atau babi hutan.
Baca Juga: Polemik Banteng versus Celeng, PDIP Minta Kader Disiplin Bicara
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini