Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Polisi Periksa 82 Terduga Pelaku Bentrok di Buton

Polisi mengerahkan 100 penyidik untuk memeriksa para terduga pelaku.

10 Juni 2019 | 00.00 WIB

Warga mencari barang berharga dalam puing rumahnya yang dibakar saat terjadi kericuhan antar warga di dua desa di Desa Gunung Jaya, Buton
Perbesar
Warga mencari barang berharga dalam puing rumahnya yang dibakar saat terjadi kericuhan antar warga di dua desa di Desa Gunung Jaya, Buton

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

KENDARI - Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara memeriksa 82 orang yang diduga pelaku pembakaran dan kerusuhan di Desa Gunung Jaya, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton, pada Rabu lalu. Juru bicara Polda Sulawesi Tenggara, Ajun Komisaris Besar Harry Goldenhardt, mengatakan ada 100 penyidik yang dikerahkan untuk memeriksa para terduga pelaku.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Jumlah penyidik sebanyak itu memang sengaja dikerahkan sebagai tanda keseriusan polisi," ujar Harry kemarin. Kerusuhan antarkampung yang terjadi pada 4-5 Juni tersebut menyebabkan dua warga tewas, 87 unit rumah, dan lima unit kendaraan bermotor terbakar, serta ratusan warga mengungsi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Menurut Harry, polisi menargetkan pemeriksaan bisa tuntas dalam 1 x 24 jam. Pemeriksaan kepada para pelaku vandalisme, kata Harry, sudah dilakukan sejak Sabtu malam lalu. "Dari pemeriksaan, bisa ketahuan siapa melakukan apa, termasuk siapa dalang kerusuhan," ia menuturkan.

Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara, Brigadir Jenderal Iriyanto, mengatakan para terduga pelaku tersebut dibawa dari Desa Sampuabalo pada Sabtu pagi. Iriyanto mengatakan, dari para pelaku, polisi mengamankan sejumlah senjata tajam, seperti tombak, badik, dan busur, serta bom molotov.?

Iriyanto berujar penyidik akan mendalami peran masing-masing pelaku. Boleh jadi, ucap dia, satu?pelaku melakukan beberapa tindak pidana. Menurut Iriyanto, saat ini masih ada ratusan personel kepolisian yang berjaga di kedua desa.

Bentrokan bermula saat puluhan pemuda Desa Sampuabalo yang melakukan konvoi menggunakan sepeda motor melintasi Desa Gunung Jaya pada 4 Juni lalu, sekitar pukul 20.00 Wita. "Warga Desa Gunung Jaya merasa terganggu dengan suara bising knalpot motor puluhan pemuda tersebut. Beberapa menit kemudian, puluhan pemuda yang melakukan konvoi kembali," kata Harry.

Di pertigaan Desa Gunung Jaya dan Sampuabalo, puluhan pemuda yang melakukan konvoi berteriak. Selanjutnya, mereka melempari rumah-rumah warga Desa Gunung Jaya hingga akhirnya terjadi keributan. Lalu, pada pukul 21.00 Wita, dua anggota Kepolisian Sektor Sampuabalo mendatangi lokasi kejadian untuk melerai kedua kelompok pemuda yang bertikai.?

Pertikaian ternyata belum berakhir. Esoknya, sekitar pukul 14.30 Wita, warga Sampuabalo kembali mendatangi Desa Gunung Jaya. Mereka melempari rumah-rumah warga menggunakan bom molotov hingga menyebabkan 87 rumah dan lima kendaraan bermotor terbakar. Aksi ini memicu perlawanan warga Gunung Jaya.

Mendapat informasi bentrokan itu, Kepolisian Resor Buton mengerahkan satu peleton satuan pengendalian massa pada pukul 16.21 Wita. Wakil Kepala Polres Buton, Komisaris Arnaldo Von Bullow, ikut mengamankan lokasi kejadian. Situasi saat ini, kata Harry, mulai kondusif. ROSNIAWANTI FIKRI | ANDITA RAHMA | REZKI ALVIONITASARI


Gara-gara Bising Knalpot

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus