Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Prabowo Bentuk Detasemen Kawal Khusus

Personel Detasemen Kawal Khusus dipilih dari prajurit TNI yang gagah, menarik, dan kuat.

13 April 2021 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Jakarta, 6 Juni 2020. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Menteri Pertahanan Prabowo Subianto membentuk Detasemen Kawal Khusus yang bertugas mengamankan lingkup internal dan tamu yang sangat penting atau VVIP Kementerian Pertahanan.

  • Personel Detasemen Kawal Khusus dipilih dari prajurit TNI yang gagah, menarik, dan kuat.

  • Anggota Detasemen Kawal Khusus juga diseleksi langsung oleh Prabowo.

JAKARTA – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto membentuk Detasemen Kawal Khusus yang bertugas mengamankan lingkup internal dan tamu yang sangat penting atau VVIP Kementerian Pertahanan. Mereka juga bertugas mengawal Prabowo Subianto. Detasemen Kawal Khusus ini berasal dari personel Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Juru bicara Menteri Pertahanan, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengatakan Prabowo memang meminta Markas Besar TNI menyediakan pasukan upacara Jajar Kehormatan atau penyambutan tamu yang bisa merepresentasikan personel TNI. "Artinya, personel militer Indonesia. Mereka kelihatan gagah, kemudian secara fisik merepresentasikan prajurit-prajurit yang kuat," kata Dahnil, kemarin. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia mengatakan selama ini Kementerian Pertahanan memang memiliki prajurit yang ditugaskan oleh Mabes TNI untuk menjadi grup pasukan Jajar Kehormatan. Tugas mereka melaksanakan upacara militer penyambutan tamu VVIP, seperti menteri pertahanan ataupun pejabat militer negara sahabat. 

Namun, kata Dahnil, Prabowo ingin pasukan tersebut dapat merepresentasikan sosok prajurit TNI yang gagah, menarik, dan kuat. Dengan demikian, ia membentuk pasukan khusus yang disebut Detasemen Kawal Khusus. Anggota Detasemen Kawal Khusus itu juga diseleksi langsung oleh Prabowo.

"Detasemen Kawal Khusus akan bertugas secara rutin di Kementerian Pertahanan," ujar Dahnil. 

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Hanggar Pangkalan Udara TNI AU Raden Sadjad, Ranai, Natuna, Kepualauan Riau, 5 Februari 2020. ANTARA/M Risyal Hidayat

Pembentukan pasukan pengawal ini pertama kali diketahui lewat unggahan ajudan Prabowo, Rizky Irmansyah, melalui akun Instagram-nya, Jumat pekan lalu. Lewat akun Instagram-nya, Rizky mengatakan Detasemen Kawal Khusus merupakan pasukan Jajar Kehormatan yang sudah lama ada, yang ditugasi menyambut tamu militer dari negara sahabat. "Hanya, memang dilakukan penyegaran personelnya. Pak Prabowo meminta Panglima TNI menyediakan personel yang memiliki fisik prima," katanya. 

Dahnil menambahkan, negara tetangga juga membentuk pasukan pengawal. Kondisi itu dijumpai oleh Prabowo ketika berkunjung ke berbagai negara. "Hal serupa juga dilakukan oleh menteri-menteri pertahanan di seluruh dunia. Ketika Pak Prabowo datang berkunjung, selalu disambut dengan Jajar Kehormatan atau upacara militer," kata Dahnil. 

Anggota Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat, Syaifullah Tamliha, mempertanyakan pembentukan pasukan pengawal khusus tersebut. Politikus Partai Persatuan Pembangunan ini menganggap bahwa selama ini Menteri Pertahanan sudah dikawal secara berlapis oleh pasukan TNI. "Pengawalan tersebut juga berlaku bagi tamu Menteri Pertahanan dari negara sahabat," katanya. 

Menurut Tamliha, Komisi Pertahanan berencana meminta penjelasan dari Prabowo secara komprehensif mengenai pembentukan Detasemen Kawal Khusus tersebut. Rencananya, Komisi Pertahanan akan memanggil Prabowo pada masa sidang parlemen mendatang. “Komisi I berwenang meminta penjelasan mengenai tugas pokok dan fungsi pasukan tersebut,” ujarnya. 

Anggota Komisi Pemerintahan dari Partai Golkar, Bobby Adhityo Rizaldi, menyatakan tak mempersoalkan pembentukan pasukan baru itu asalkan tugas pokok dan fungsinya tidak meluas. "Tidak masalah, misal, hanya penamaan internal Kementerian Pertahanan,” kata Bobby. 

Meski demikian, Bobby mengaku belum mendapat laporan resmi dari Kementerian Pertahanan ihwal pembentukan Detasemen Kawal Khusus tersebut. 

AVIT HIDAYAT | EGI ADYATAMA
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Andry Setiawan

Andry Setiawan

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus