Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto tiba di Bandar Udara Internasional Juanda, Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur, pada Senin, 17 Maret 2025 pukul 12.40 WIB. Prabowo diagendakan untuk meresmikan smelter atau pabrik pemurnian logam mulia yang disebut precious metal refinery (PMR) terintegrasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pilihan editor: Akrobat Hukum Memuluskan Karier Mayor Teddy
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut keterangan Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Presiden Prabowo akan berada di Sidoarjo disambut Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Panglima Komando Daerah Militer V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI Rudy Saladin, dan Kapolda Jawa Timur Inspektur Jenderal Nanang Avianto.
Dari Sidoarjo, Presiden melanjutkan perjalanan menuju Kabupaten Gresik menggunakan helikopter caracal TNI Angkatan Udara. Di Gresik, Presiden Prabowo dijadwalkan untuk meninjau area smelter di kawasan PT Freeport Indonesia (PTFI) sekaligus meresmikan produksi pemurnian logam mulia atau precious metal refinery (PMR) terintegrasi terbesar di dunia.
Setelahnya, Presiden Prabowo kembali menuju Kabupaten Sidoarjo dengan menggunakan heli caracal TNI menuju Stadion Gelora Delta Sidoarjo. Di sana, Kepala Negara akan meresmikan rehabilitasi, renovasi, dan pembangunan 17 stadion di Indonesia.
"Kehadiran Presiden di Gresik ini menandai komitmen pemerintah dalam mendorong industri pengolahan dan pemurnian mineral di dalam negeri. Sementara peresmian rehabilitasi dan renovasi, serta pembangunan stadion menjadi langkah nyata pemerintah dalam meningkatkan fasilitas olahraga,” ucap Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana dalam keterangan tertulisnya.
Sebelumnya, Prabowo bersama rombongan terbatas lepas landas dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta sekitar pukul 11.30 WIB. Turut mendampingi Presiden dalam penerbangan menuju Jawa Timur yakni Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan PT Freeport Indonesia (PTFI) siap memproduksi emas hingga 60 ton di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik. Dia menyebut Gresik menjadi contoh kisah sukses proyek KEK, karena mampu melakukan hilirisasi tembaga hingga akhirnya menghasilkan produk akhir emas.
Airlangga menuturkan, perusahaan pertambangan Amerika Serikat PTFI memproduksi emas dengan jumlah hampir nol dari 1967 hingga 2024. Namun sekarang dengan fasilitas pengolahan PMR yang berlokasi di Gresik, Freeport bisa memproduksi 60 ton emas tiap tahunnya.
“Ada kisah sukses Kawasan Ekonomi Khusus di Gresik, di mana kita bisa melakukan hilirisasi tembaga termasuk menghasilkan produk akhir melalui precious metal refinery, yang bisa menghasilkan emas 60 ton per tahun,” kata dia di acara SEZ Business Forum yang diadakan di hotel St. Regis, Jakarta Selatan pada Senin, 9 Desember 2024.