Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sambom mengaku tidak khawatir kendati jaringan pemasok senjata ke organisasinya diungkap oleh kepolisian. Dia mengeklaim masih memiliki jaringan lain yang bisa memenuhi kebutuhan senjata untuk gerilya mereka.
"Benar (masih banyak jaringan pemasok senjata yang lain," kata Sebby ketika dihubungi oleh Tempo lewat aplikasi perpesanan pada Senin, 17 Maret 2025.
Hanya saja, Sebby tidak menyebutkan dari mana jaringan tersebut berasal. Ia juga tidak menjawab apakah jaringan lainnya berasal dari dalam atau luar negeri.
"Itu urusan TPNPB sesuai koneksi kerja," ucap Sebby. "Pasti (ada jaringan lainnya), tapi itu rahasia," ujarnya menambahkan.
Meskipun jaringan pemasok senjata sempat dibongkar oleh polisi, Sebby memastikan perlawanan yang dilakukan oleh TPNPB tidak akan mengendur. Ia menyebut perjuangan yang dilakukan TPNPB-OPM akan tidak berubah.
"Karena TPNPB mempunyai pengalaman bergerilya, bertahan, dan berjuang terus sudah 60 tahun lebih. Jadi TPNPB masih mampu," kata Sebby.
Sebelumnya, Sebby sempat mengumumkan permintaan maaf kepada orang-orang yang mendukung penyelundupan senjata ke OPM setelah jaringannya terbongkar. "Kami sampaikan minta maaf kepada semua orang yang terlibat mendukung kami, suplai senjata ke TPNPB-OPM,” kata Sebby Sambom kepada Tempo pada Sabtu, 15 Maret 2025.
Menurut Sebby, terbongkarnya penyelundupan senjata ini terjadi akibat kesalahan dari anggota TPNPB-OPM. Ia menduga Yuni Enumbi kurang hati-hati dan membeberkan informasi kepada polisi dan militer Indonesia sehingga jaringan penyelundupan terbongkar.
“Ini kesalahan Yuni Enumbi yang tidak siap mental, maka dia ‘bernyanyi'. Akibat dari ‘bernyanyi’ itulah kita punya jaringan itu menjadi korban,” kata Sebby.
Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz 2025 bersama Kepolisian Daerah Papua membongkar jaringan pemasok senjata api untuk TPNPB-OPM. Terungkap, dua mantan prajurit TNI terlibat dalam penjualan senjata api ke OPM.
Kedua mantan prajurit tersebut ialah bekas anggota Komando Daerah Militer XVIII/Kasuari, yaitu Yuni Enumbi dan Eko Sugiyono. Keduanya diberhentikan dari TNI karena diduga terlibat dalam penyelundupan senjata ke TPNPB-OPM pada tahun 2022.
Polda Papua dan Polda Jawa Timur juga mengungkap jaringan pembuat senjata api di Bojonegoro, Jawa Timur. Jaringan itu terdiri dari Teguh Priyono, M. Kamaluddin, Pujiono, M. Herianto, dan Adi Pamungkas. Kecuali Herianto, nama-nama tersebut beserta Yuni dan Eko ditetapkan sebagai tersangka penjualan senjata api kepada TPNPB-OPM.
“Tersangka baru ini terungkap berdasarkan hasil pengembangan terhadap penangkapan Yuni Enumbi," kata Kepala Polda Papua Inspektur Jenderal Patrige Rudolf Renwarin lewat keterangan tertulis, Selasa, 11 Maret 2025.
Eka Yudha Saputra dan Hammam Izzuddin ikut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini