Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

PSI Bakal Sanksi Anggota yang Alihkan Dukungan ke Pramono Anung

DPW PSI Jakarta membantah mengalihkan dukungan untuk pasangan Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta. Sebut solid dukung Ridwan Kamil.

31 Oktober 2024 | 19.15 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Politikus Golkar Ridwan Kamil menerima surat rekomendasi dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) untuk maju sebagai calon gubernur pada Pilkada Jakarta saat penyerahan rekomendasi di Jakarta Selatan, Kamis, 15 Agustus 2024 [Tempo/Eka Yudha Saputra]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Pimpinan Wilayah Partai Solidaritas Indonesia atau DPW PSI Jakarta membantah soal anggota partainya yang menyatakan dukungan kepada pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung- Rano Karno, di Pilkada Jakarta 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kami ingin menegaskan bahwa PSI tetap solid dan konsisten mendukung pasangan Ridwan Kamil-Suswono (Rido) di Pilkada Jakarta,” kata Ketua DPW PSI Jakarta Elva Qolbina, dalam keterangan resminya pada Kamis, 31 Oktober 2024. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Elva menegaskan, politikus PSI yang menyambangi kediaman pribadi Pramono Anung, tidak mewakili pengurus resmi partai. “Setiap pernyataan dukungan yang bertentangan dengan keputusan partai adalah murni sikap pribadi dan tidak mewakili sikap resmi PSI,” ujar dia. 

Selain itu, Elva mengatakan sudah memberi teguran kepada politikus PSI yang menggunakan nama partai untuk kepentingan pribadi. “Tidak menutup kemungkinan kami akan menjatuhkan sanksi tegas berupa pencabutan Kartu Tanda Anggota,” ujar Elva. 

PSI juga menegaskan jika partainya tetap berada di barisan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, serta memastikan pasangan Ridwan Kamil-Suswono mendapat dukungan yang luas dari masyarakat Jakarta. “PSI percaya tindakan sabotase politik ini tidak akan mengganggu solidaritas dan keharmonisan KIM Plus sebagai partai pendukung Rido,” kata Elva Qolbina. 

Sebelumnya, tujuh politikus mendatangi kediaman calon gubernur nomor urut 3, Pramono Anung. Mereka mengklaim sebagai anggota partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM Plus).

Adapun tujuh politikus itu masing-masingnya adalah Muhammad Ishaq dari Partai Persatuan Pembangunan, Nafiudin dari Partai NasDem, Ahmad Faisal dari Partai Solidaritas Indonesia, dan, Firman Abdul hakim dari PPP.

Kemudian Riko dari Partai Amanat Nasional, Ahmad Syukri dari Partai Kebangkitan Bangsa, dan Redim Okto Fudin dari PKB. Mereka semua juga merupakan mantan calon legislatif DPRD Jakarta.

Seperti diketahui PSI bersama koalisi gemuk di KIM Plus mendukung pasangan Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta. Namun, dalam survei terkini LSI Denny JA, terungkap mesin partai pendukung Ridwan Kamil itu tak optimal.

Direktur LSI Deny JA Sunarto Ciptoharjono mengungkap bahwa pemilih PKS, salah satu partai pendukung Ridwan Kamil-Suswono, banyak yang memilih pasangan Pramono-Rano Karno.

Dalam survei itu, elektabilitas Ridwan Kamil-Suswono di angka 37,4 persen sedangkan pesaingnya Pramono Anung membututi ketat di belakangnya dengan perolehan 37,1 persen.

Juli Hantoro

Juli Hantoro

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus