Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyatakan Sekolah Rakyat yang akan dibangun kementeriannya memiliki daya tampung maksimal 100 orang untuk setiap angkatannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Tentu tidak banyak ya, satu angkatan itu misalnya antara 50 sampai 100 gitu,” katanya saat ditemui di kantor Kementerian Koordinator Pemberdayaan Manusia (Kemenko PM), Jakarta Pusat pada Senin, 13 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Untuk jenjang pendidikannya, kata dia, terdapat usulan akan dimulai sejak sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA). Namun, pembahasan tersebut masih akan terus didiskusikan.
Ia mengatakan, wacana tersebut akan diterapkan pada tahap uji coba. Adapun dirinya menargetkan pilot project atau proyek percontohan Sekolah Rakyat akan dibangun pertama kali di Jakarta dan sekitarnya.
“Ya, memang rencananya sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto dimulai di Jakarta dan sekitarnya dulu. Setelah itu nanti di tempat-tempat lain. Tapi kami ada beberapa tempat yang nanti kami usulkan jika konsepnya sudah matang,” ujarnya.
Terkait pendanaan, pria yang akrab disapa Gus Ipul tersebut mengaku masih akan melakukan konsultasi lebih lanjut dengan Presiden Prabowo. Pihaknya membuka peluang agar dalam proses pembangunannya, Sekolah Rakyat dapat bergerak murni dengan anggaran dari pemerintah maupun hasil kerja sama dengan swasta.
Sebelumnya, saat dihubungi Tempo pada Sabtu malam, 11 Januari 2025, ia menyebutkan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) bisa menjadi salah satu alternatif lembaga pemerintah yang ia maksud. “Pelaksanaannya bisa dengan swasta, bisa pemerintah murni, mungkin dengan Baznas, kita coba. Tergantung nanti,” kata dia.
Saat ini, ia mengungkapkan pihaknya telah membentuk tim dan melakukan berbagai agenda dengar pendapat secara informal dari pihak-pihak yang memiliki kapasitas untuk memberikan masukan, seperti Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti, sebagai contoh.
Dirinya juga mengklaim rencana pembangunan Sekolah Rakyat tidak akan tumpang tindih dengan sekolah di bawah Kemendikdasmen. Sejauh ini, kata dia, koordinasi dengan Mendikdasmen Abdul Mu’ti berjalan baik.
“Enggak lah, kami sama-sama. Kami pasti akan konsultasi, ide awalnya sudah disampaikan yang pasti kami saling dukung,” kata Saifullah Yusuf saat dihubungi, Sabtu.
Lebih lanjut, dia menjelaskan Sekolah Rakyat akan menyasar anak-anak dari keluarga miskin ekstrem. Lembaga tersebut nantinya diharapkan dapat menjadi pintu masuk bagi keluarga miskin untuk memperoleh akses yang lebih luas dalam mengakses pendidikan yang layak.
“Harapannya mereka akan menjadi agen perubahan. Mereka nanti diharapkan menjadi kader-kader bangsa yang mampu untuk mengangkat tidak hanya keluarganya sendiri, tapi keluarga-keluarga lain yang memerlukan inspirasi dari mereka,” ujarnya.
Hammam Izzuddin berkontribusi dalam penulisan artikel ini.