Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Sejumlah sekolah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memulai program Makan Bergizi Gratis (MBG) hari ini, Senin, 13 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sekolah jenjang TK hingga SMA/SMK di DIY yang pekan ini telah menggelar program MBG ini salah satunya yang tersebar di Kabupaten Sleman. Sedangkan untuk sekolah di Kota Yogyakarta, program ini diundur jadwalnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Untuk hari pertama pelaksanaan program ini di Kabupaten Sleman sasarannya 2.793 siswa dari 35 sekolah," kata Komandan Kodim 0732 Sleman Yogyakarta Letnan Kolonel Infanteri Mohammad Zainollah yang mengawasi pelaksanaan program itu di SD Negeri Sinduadi Timur, Mlati, Kabupaten Sleman, Senin.
Di Kabupaten Sleman, sekolah yang menggelar program ini, antara lain SDIT Yaa Bunnaya, TK Among Siwi, SDN Sinduadi Timur, TK Amal Kartini, SDN Pogung Kidul, SDN Caturtunggal 1 dan 3, serta SMPN 5 Depok. Program ini juga digelar di SMP Muhammadiyah 2 Mlati, SMK Muhammadiyah Sleman, TK ABA Sono dan juga SDN Kentungan.
Anggaran per porsi program MBG ini senilai Rp 10.000 yang penyediaannya diproduksi dari dua dapur berbeda, yakni dapur yang dikelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Caturtunggal Depok dan dapur kemitraan di Cangkringan Sleman. Untuk menu yang disiapkan adalah nasi dengan lauk ayam goreng, tahu goreng, tumis sayur, susu kemasan dan buah pisang.
"Jadi di hari pertama ini dari empat dapur SPPG di Sleman yang disiapkan untuk program ini, dua dapur sudah beroperasi," kata Zainollah.
Dari dua dapur SPPG di Sleman itu, masing-masing ada yang menangani persiapan menu untuk 27 sekolah dan satu dapur lain menangani program di 8 sekolah.
Meski jumlah sekolah yang ditangani setiap dapur berbeda, namun jumlah siswa yang ditangani tak terpaut jauh. Satu dapur melayani 1.554 siswa dan dapur lainnya melayani 1.239 siswa.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY Suhirman menuturkan program MBG ini belum dilakukan seluruhnya di lima kabupaten/kota di DIY. Kota Yogyakarta misalnya, masih belum menggelar program MBG awal pekan ini.
"Untuk Kota Yogyakarta awal pekan ini belum menggelar MBG, masih diundur jadwalnya karena dari pihak SPPG-nya masih persiapan," kata Suhirman.
Suhirman belum mengetahui persis kapan Kota Yogyakarta akan menggelar program ini. Ia hanya mendapat informasi jika kemungkinan pelaksanaan program itu baru diterapkan pekan depan di sekolah-sekolah Kota Yogyakarta.
"Kemungkinan baru tanggal 20 Januari (pekan depan), nanti akan di update lagi," kata Suhirman.
Yang jelas, kata Suhirman, untuk Kota Yogyakarta sudah menetapkan sasaran pelaksanaan program itu, yakni SMK Negeri 4 Yogyakarta yang menjadi pilot project.
Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sugeng Purwanto membenarkan jika sampai pekan ini program itu belum dilaksanakan di wilayahnya. Unit SPPG sebagai kepanjangan tangan dari Badan Gizi Nasional (BGN) yang melakukan pengelolaan dapur umum program itu juga belum ada.
"Saat ini di Kota Yogyakarta belum ada SPPG-nya, kami masih menunggu dari pemerintah pusat," kata Sugeng.
Sugeng menuturkan, secara infrastruktur dan persiapan Kota Yogyakarta sendiri diklaim sudah siap menggelar program itu. Dari pendataan sementara ada 71 ribu siswa jenjang TK hingga SMP yang akan menerima program itu di Kota Yogyakarta.