Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Ramai-ramai Ke Kongres

Kongres II KNPI, diadakan di balai sidang Senayan dianggap sebagai kongres pemuda. Para pengurus ormas pemuda diundang, termasuk IMPI dan HIPMI. Akbar tanjung diperkirakan akan jadi ketua umum. (nas)

28 Oktober 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PRESIDEN Soeharto sore 28 Oktober, akan membuka Kongres KNPI di Stadion Utama Senayan -- yang oleh Ketua Umum DPP KNPI David Napitupulu, dalam jumpa pers sebelumnya, disebut sebagai "Gelora Bung Karno". Upacara meriah: defile drumband, tarian senam massal, paduan suara. Kongres II KNPI ini juga dianggap sebagai Kongres Pemuda dan berlangsung sampai 4 Nopember di Balai Sidang Senayan. Mengapa? "Soalnya anggaran dasar KNPI menyebutkan: Kongres KNPI garis miring Kongres Pemuda," jawab Menteri Muda Gafur. Dan Akbar Tanjung dari DPP KNPI memperjelasnya "Kami beranggapan KNPI bukan hanya milik para pengurusnya, tapi milik seluruh pemuda Indonesia." Lain lagi suara Wem Kaunang, 30 tahun, Ketua Umum PP PMKRI. Baginya KNPI itu setaraf dengan ormas pemuda atau mahasiswa lainnya. "Jadi seperti GP Ansor, Pemuda Marhaen atau HMI, begitu," kata Wem. Kalaupun mau disebut Kongres Pemuda, maka T. Ismuyanto, 41 tahun, Ketua Umum Generasi Muda Kosgoro berharap bisa diikuti seluruh ormas pemuda yang didukung massa (lihat Box) Menteri Gafur setuju. "Ada seribu pemuda yang diundang, dari berbagai ormas, termasuk wakil mahasiswa intra," katanya. "Soal datang tidaknya, terserah." Bisa Ramai Tampaknya KNPI ingin merangkul semua pemuda. Caranya, kali ini, antara lain dengan belajar dari kesalahan masa lalu. Misalnya dengan dibentuknya lorum Konsultasi Pimpinan Pemuda, yang beranggotakan berbagai pimpinan ormas pemuda. Jadi merupakan semacam badan penasehat buat DPP KNPI. Maka "diharapkan KNPI bisa cepat mengoreksi diri kalau melakukan kekeliruan," kata Akbar. Sebelumnya, sidang MPP II yang bertugas mengumpulkan bahan untuk kongres ini, untuk pertama kalinya juga mengundang para pengurus ormas pemuda lain.Merekajuga boleh bicara sampaipun dalam sidang komisi. "Cara begini akan terus kami kembangkan," kata David. Memang bisa ramai kongres sekali ini, kalau saja seribu pimpinan ormas pemuda dan mahasiswa itu banyak yang hadir. Sebab, mereka boleh pasang suara, meski tak punya hak suara. Termasuk dalam undangan itu adalah organisasi profesi seperti Ikatan Pers Mahasiswa Indonesia (IPMI) dan HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia), yang oleh Akbar Tanjung dianggap "sejajar dengan ormas pemuda lainnya." Siapa yang akan tampil sebagai ketua umum, menggantikan David? Ada beberapa nama disebut-sebut. Tapi di kalangan dalam mereka, banyak yang menebak Akbar Tanjung-lah yang bakal keluar sebagai "pemenang". Akbar, yang pernah jadi Ketua Umum PB HMI di tahun 1974, agaknya punya kelebihan untuk dipilih. Dia pernah menunjukkan kebolehannya ketika tampil sebagai juru kampanye buat Golkar dalam Pemilu lalu. Kemudian dia jadi anggota DPR/MPR fraksi Karya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus