Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hasil hitung cepat atau quick count yang dilakukan sejumlah lembaga survei mencatatkan kekalahan kader Partai Golkar pada beberapa palagan pilkada. Dua di antaranya adalah di palagan Pilgub Banten dan Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Sarmuji, tak menampik ihwal beberapa kekalahan yang dialami kadernya pada kontestasi ini. Ia memastikan kader Golkar telah bekerja keras untuk pilkada yang diikutinya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Memang ada yang kalah, tapi lebih banyak juga yang menang," kata Sarmuji melalui pesan singkat, Sabtu, 30 November 2024.
Sejumlah palagan yang berhasil dimenangkan Golkar dengan koalisinya, Sarmuji memaparkan, antara lain di Pilkada Jawa Barat; Jawa Tengah dan Jawa Timur untuk wilayah di Pulau Jawa. Sedangkan di luar Pulau Jawa, kata Sarmuji, Golkar berhasil menang di Nusa Tenggara Timur; Nusa Tenggara Barat; Kalimantan Timur; Kalimantan Utara; Gorontalo; Sulawesi Utara; dan Sulawesi Selatan.
Pun dengan wilayah Sumatera, Sarmuji mengatakan Golkar mendulang kemenangan di Sumatera Utara; Lampung; Kepulauan Riau; Bangka Belitung; dan Jambi. "Di Papua, kita menang di empat daerah," ujar dia.
Sarmuji mengatakan, Golkar menghormati setiap pilihan masyarakat dalam menentukan calon pemimpin daerahnya. Sehingga, meskipun beberapa kadernya menelan kekalahan, Golkar tetap akan memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat. "Kita hormati karena itu pilihan masyarakat," ucap Sarmuji.
Adapun kader Golkar yang menelan kekalahan atau kalah suara dibandingkan lawannya pada pilkada kali ini ialah Airin Rachmi Diany dan Ridwan Kamil. Airin dan pasangannya Ade Sumardi kalah dari pesaingnya Andra Soni-Dimyati Natakusumah di Pilgub Banten menurut hasil quick count.
Hasil quick count Charta Politika mencatat Airin-Ade memperoleh suara 42,48 persen atau lebih rendah dari Andra-Dimyati yang memperoleh 57,52 persen suara. Padahal sebelumnya, sigi sejumlah Lembaga survei mencatatkan elektabilitas Airin-Ade lebih tinggi dari Andra-Dimyati.
Di Pilgub Jakarta, Ridwan Kamil yang berpasangan dengan Suswono menelan kekalahan setelah hasil quick count Charta Politika; Indikator Politik Indonesia; dan Parameter Politik Indonesia mencatat perolehan suara keduanya lebih rendah dari kandidat yang diusung PDIP, yaitu Pramono Anung-Rano Karno. Duet Pramono-Rano unggul dengan perolehan suara di atas 50 persen. Sementara Ridwan-Suswono menorehkan 39 persen suara, dan duet Dharma Pongrekun-Kun Wardana yang maju dari jalur perseorangan menorehkan suara sekitar 10 persen.
Pilihan Editor:
TEMPO.CO, Jakarta - Hasil hitung cepat atau quick count pilkada 2024 menunjukkan lima calon gubernur dengan latar belakang TNI kalah suara. Data hasil quick count yang dihimpun Tempo merupakan hasil quick count lembaga survei maupun hitung cepat partai.
Data dihimpun pada Sabtu, 30 November 2024. Beirkut rinciannya:
1. Pilgub Sumatera Utara: Edy Rahmayadi 37,29 persen versus Bobby Nasution 62,71 persen
Berdasarkan hasil quick count Indikator pada Rabu, 27 November 2024, pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala kalah suara dibandingan dengan dari penantangnya, Bobby Nasution-Surya. Edy-Hasan sebanyak 37,29 persen, sedangkan Bobby-Surya memeroleh 62,71 persen. Adapun margin of error survei tersebut diperkirakan sekitar 1,10 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Edy merupakan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP sekaligus purnawirawan perwira tinggi TNI Angkatan Darat yang sempat menjabat sebagai Gubernur Sumut periode 2018-2023.
2. Pilgub Jawa Tengah: Andika Perkasa 41,69 persen versus Ahmad Luthfi 58,31 persen
Pasangan calon pemimpin Jawa Tengah yang diusung PDIP, Andika Perkasa-Hendrar Prihadi (Hendi) mengalami ketertinggalan perolehan suara dari penantangnya yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Ahmad Luthfi dan Taj Yasin. Berdasarkan hasil quick count Parameter per 29 November 2024, Andika-Hendi harus puas menerima perolehan suara sebesar 41,69 persen dan dikalahkan Ahmad Luthfi-Taj Yasin 58,31 persen. Andika Perkasa adalah mantan Panglima TNI dengan pangkat terakhir sebagai Jenderal. Adapun margin of error maksimal diperkirakan sekitar 0,96 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
3. Pilgub Kalimantan Utara: Andi Sulaiman 13,42 persen versus Zainal Paliwang 62,15 persen dan Yansen TP 23 persen
Berdasarkan hasil quick count yang dilakukan Partai Keadilan Sejahtera atau PKS pada Pilgub Kalimantan Utara, diketahui pasangan calon Andi Sulaiman-Adri Paton menjadi kandidat dengan perolehan suara terkecil dari dua penantangnya dengan perkiraan sebesar 13,42 persen. Dilansir dari Antara, quick count itu menunjukkan prediksi kemenangan bagi lawannya yang diusung 11 partai, termasuk PKS, yakni Zainal Palinang dan Ingkong Ala karena berhasil meraih sekitar 62,15 persen. Andi Sulaiman merupakan seorang Brigadir Jenderal TNI dan pernah bertugas di Badan Intelijen Negara (BIN) pada 2018.
4. Pilgub Nusa Tenggara Timur: Simon Petrus Kamlasi 30,95 persen versus Fransiskus Lema 31,47 persen dan Emanuel Melkiades Laka Lena 37,58 persen
Calon gubernur berlatar belakang TNI lain yang mendapatkan perolehan suara kecil adalah Simon Petrus Kamlasi. Pada Pilgub NTT, Simon berada di peringkat terbawah dengan perolehan suara sekitar 30,95 persen. Berdasarkan hasil quick count Charta Politika per 28 November 2024, perolehan suara terbanyak diraih oleh mantan anggota DPR Emanuel Melkiades Laka Lena-Johanis Asadoma dengan jumlah sekitar 37,58 persen. Adapun hitung cepat ini memiliki margin of error kurang lebih satu persen tingkat kepercayaan 99 persen. Sebelum melenggang masuk dunia politik, Simon berkarier selama 28 tahun sebagai prajurit dan meraih pangkat perwira tinggi TNI Angkatan Darat.
5. Pilgub Maluku: Jeffry Apoly Rahawarin 23,25 persen versus Hendrik Lewerissa 49,62 persen
Cagub Maluku Jeffry Apoly Rahawarin diprediksi kalah dalam Pilgub Maluku lantaran mendapatkan peringkat terakhir perolehan suara dari tiga penantang lainnya. Berdasarkan hasil hitung cepat Maleo Institute pada 27 November 2024, pasangan calon Jeffry Apoly Rahawarin dan Abdul Mukti Keliobas memeroleh sekitar 23,25 persen dan disalip Murad Ismail-Michael Wattimena yang meraih 27,11 persen. Berdasarkan hitung cepat, Pilgub Maluku Utara diprediksi dimenangkan oleh pasangan Hendrik Lewerissa-Abdullah Vanath dengan perolehan suara sekitar 49,65 persen. Sebelum mencalonkan diri sebagai pemimpin Maluku, Jeffry sempat menempuh karier militer. Purnawirawan TNI itu sempat menjabat sebagai Panglima Daerah Militer (Pangsam) XVI Pattimura dan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III.
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) August Mellaz mengatakan saat ini proses rekapitulasi masih berlangsung. Adapun rekapitulasi berjenjang akan dimulai dari tingkat kecamatan. Hasil penghitungan dari setiap tempat pemungutan suara atau TPS akan disampaikan kepada panitia pemilihan kecamatan atau PPK untuk dilakukan rekapitulasi yang berlangsung pada 28 November hingga 3 November 2024.
Setelah tingkat kecamatan, proses rekapitulasi akan berlanjut di kabupaten/kota pada 29 November hingga 6 Desember 2024. Tahapan ini, kata August, mencakup penetapan hasil pemilihan untuk tingkat kabupaten kota. Selanjutnya proses rekapitulasi tingkat provinsi akan diadakan pada 30 November hingga 9 Desember 2024.
Setelah melakukan rekapitulasi, KPU akan mengumumkan hasil penghitungan suara untuk pilkada tingkat kabupaten/kota yang diikuti calon bupati dan wali kota pada 29 November hingga 12 Desember 2024. Kemudian, hasil rekapitulasi pemilihan gubernur akan diumumkan mulai 30 November hingga 15 Desember 2024.
“Kami akan meng-update beberapa perkembangan seiring dengan tahapan-tahapan yang berjalan di daerah,” kata August kepada awak media, pada Rabu, 27 November 2024.
Pilihan Editor: Bawaslu Maluku Utara: Hasil Quick Count Bukan Hasil Resmi KPU