Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Respons Menko Polhukam Hadi Tjahjanto soal Insiden Ledakan di Polda Jatim

Insiden ledakan terjadi di kantor Subden Jibom Detasemen Gegana Satbrimob Polda Jatim. Menko Polhukam Hadi Tjahjanto bilang begini.

5 Maret 2024 | 18.27 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menkopolhukam Hadi Tjahjanto usai pertemuan dengan Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Keraton Yogyakarta Jumat petang (23/2). Dok.istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan atau Menko Polhukam Hadi Tjahjanto angkat bicara soal insiden ledakan yang terjadi di kantor Subden Jibom Detasemen Gegana Satbrimob Polda Kepolisian Daerah Jatim (Polda Jatim), di Jalan Gresik Surabaya, Jawa Timur, pada Senin, 4 Maret 2024 kemarin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hadi menilai perlu adanya perbaikan gudang peledak Polda Jatim demi meningkatkan aspek keamanan dalam menyimpan peledak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Mungkin kita perlu perbaiki gudang. Disampaikan oleh Pak Kapolda," kata Hadi saat ditemui di gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI), di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 5 Maret 2024.

Aspek keamanan itu juga diperlukan untuk melindungi personel Polda yang sedang bertugas di sekitar gudang.

Namun Hadi enggan memberikan koreksi lebih terkait perbaikan gudang. Dia menyerahkan sepenuhnya kepada Kapolda Jatim untuk melakukan perbaikan.

Adapun ledakan terjadi di kantor Subden Jibom Detasemen Gegana Satbrimob Polda Jatim, di Jalan Gresik Surabaya, pada Senin, 4 Maret 2024 pukul 10.19 WIB.

Kapolda Jatim Inspektur Jenderal Polisi Imam Sugianto sebelumnya mengatakan ledakan diduga berasal dari sisa-sisa temuan bahan peledak yang akan dimusnahkan atau didisposal.

"Jadi kebetulan Jibom Gegana Polda Jatim ini kita belum memiliki gudang yang standar, jadi sisa-sisa bahan peledak itu disimpan di sebelah kantornya dan Gegana pagi tadi meledak," kata Kapolda Imam kepada wartawan di Surabaya, Senin, 4 Maret 2024.

Menurut Imam, mekanisme penyimpanan bahan peledak di gudang yang berlokasi di Kantor Subden Jibom Detasemen Gegana Satbrimob, di Surabaya, sudah sesuai standar operasional prosedur (SOP).

"Tadi beberapa bagian-bagian peledak itu sudah kami simpan sesuai dengan ketentuan," kata Imam.

Kendati demikian, Polda Jawa Timur memastikan mengevaluasi soal kelayakan gudang penyimpanan bahan peledak untuk mencegah terulangnya kejadian ledakan di Kantor Subden Jibom Detasemen Gegana Satbrimob.

Apalagi, katanya, bangunan yang digunakan sebagai tempat penyimpanan bahan peledak sudah didirikan sejak tahun 1951. Usia tempat penyimpanan disebutnya juga sudah uzur.

"Kami perbaiki yang lebih memenuhi standar penyimpanan bahan peledak," ujarnya.

Tak hanya itu, lanjut Imam, evaluasi juga meliputi titik teraman penempatan lokasi penyimpanan bahan peledak, sehingga meminimalisasi dampak yang ditimbulkan kepada masyarakat.

"Insyaallah, kami upayakan ada tempat lain yang lebih, jangkauan lebih aman dari pemukiman, kami usahakan yang lebih baik," katanya.

Sementara Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko menyebut penyebab ledakan itu masih diusut oleh tim yang dibentuk oleh Kapolda.

"Terkait kasus (ledakan) tersebut sudah disampaikan Kapolda dan segera membentuk tim. Tentunya tim masih bekerja dan secara perkembangan lebih lanjut akan disampaikan oleh Polda Jatim," kata Trunoyudo, Senin, 4 Maret 2024.

Terkait kemungkinan Mabes Polri menurunkan tim untuk ikut serta menyelidik, Trunoyudo memastikan tim masih bekerja, dan Polda Jatim dinilai memiliki cukup sumber daya untuk mengusut kasus tersebut.

Selanjutnya: 10 personel kepolisian terluka

10 personel kepolisian terluka

Ledakan yang terjadi di Kantor Subden Jibom Detasemen Gegana Satbrimob Polda Jatim menyebabkan 10 personel kepolisian mengalami luka-luka. Para petugas sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk mendapatkan perawatan intensif.

Berdasarkan hasil penyelidikan sementara Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jatim, ledakan diduga karena faktor cuaca yang berdampak pada kelembapan suhu ruang penyimpanan.

Hal ini diamini Imam. Dia menyebut penyebab awal ledakan diduga karena faktor cuaca yang mempengaruhi suhu ruang di gudang penyimpanan.

Imam pun mengungkapkan bahan peledak di gudang penyimpanan yang berlokasi di Detasemen Gegana Satbrimob, salah satunya bondet atau bom ikan.

Barang tersebut, katanya, sebenarnya hendak diledakkan atau didisposal oleh petugas menggunakan bubuk hitam yang juga terdapat di gudang penyimpanan.

"Serbuknya kurang lebih satu kilogram, bahan itu digunakan Tim Jibom manakala menemukan atau menyita barang peledak dari temuan maupun yang diserahkan masyarakat kemudian dimusnahkan menggunakan bahan black powder dan bahan peledak lain, seperti serbuk arang dan potasium," ujar Imam.

Dia juga mengatakan bahan peledak yang meledak masuk kategori low explosive. "Kenapa dikatakan low explosive? Karena banyak saksi mata melihat ada efek asap putih, itu salah satu tanda low explosive," katanya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus