Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Respons Ucapan Jokowi soal Presiden Boleh Memihak, Sudirman: Kita Kehilangan Sumber Keteladanan

Sudirman Said menanggapi pernyataan Presiden Jokowi bahwa presiden boleh berkampanye dan memihak. Ia menyebut kehilangan sumber keteladanan baik.

24 Januari 2024 | 18.08 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Juru Bicara bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan, Sudirman Said, saat ditemui di Sekretariat Perubahan, Brawijaya, Jakarta Selatan, pada Rabu, 18 Oktober 2023. TEMPO/Daniel A. Fajri

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Co Captain Tim Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Sudirman Said mengungkap bahaya dari ucapan Presiden Joko Widodo atau Jokowi tentang presiden boleh berkampanye dan memihak kepada salah satu pasangan Pilpres 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Yang paling berisiko bagi saya adalah, kita ini seperti kehilangan sumber keteladanan baik. dan itu berbahaya untuk standar dalam bernegara, kalau hal teknis kita bisa benerin dengan baik, dengan cepat," kata Sudirman di Rumah Perubahan di Jalan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, 24 Januari 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Tapi kalau soal moral, etik, sikap keteladanan, itu membutuhkan waktu lama," tutur Sudirman.

Hal itu terjadi ketika pimpinan tertinggi bangsa ini, menurut dia, dengan mudah mengubah cara pandang. "Sikap itu yang tadi Anda bilang risikonya sangat besar karena yang rusak norma."

Sudirman menyatakan, selama ini Presiden Jokowi terlihat sudah berpihak kepada salah satu pasangan calon kandidat Pilpres 2024. Hal ini terlihat jelas saat putranya, Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres Prabowo Subianto. "Itu menjadi contoh buruk dari praktik demokrasi," ujar dia.

Singgung putusan MK

Dia menerangkan, kalau Gibran tidak mengikuti kontestasi Pemilu 2024 ini dengan cara mengubah isi pasal dalam undang-undang, putra Jokowi, pertolongan paman, Anwar Usman, bekas Ketua Mahkamah Konstitusi, publik akan terima. Namun semua itu diterobos.

"Tapi semua itu diterobos sehingga menghasilkan, pertama yang kita ingat, ada soal etik dalam pencalonan. Kedua, makin hari ada penurunan norma demi mencapai tujuan. Yang tujuannya adalah untuk kepentingan keluarga," ujar dia.

Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral itu mengutip ucapan Anies Baswedan tentang bagaimana orang terdidik membangun Republik Indonesia. "Pak Anies di Jogja bilang, Republik ini dibangun oleh orang-orang terdidik, bukan kepentingan keluarganya. Tapi untuk kepentingan semuanya," ucap Sudirman.

Pilihan Editor: TKN Prabowo-Gibran: Jangan Bikin Narasi Sesat soal Presiden Harus Netral

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus