Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Survei Proximity Indonesia merilis hasil sigi terbaru mereka mengenai peta elektoral di pemilihan kepala daerah atau pilkada Jawa Timur 2024. Hasil survei itu menunjukkan jika Menteri Sosial Tri Risamaharini menjadi pesaing kuat Khofifah Indar Parawansa di Jawa Timur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
CEO Proximity Indonesia, Whima Edy Nugroho, mengatakan elektabilitas Khofifah dan Risma di Jawa Timur berada di urutan pertama dan kedua. "Khofifah Indar Parawansa unggul baik dalam pertanyaan terbuka (top of mind) ataupun tertutup (simulasi beberapa nama)," kata Whima dalam keterangan yang diterima Tempo, Kamis 18 Juli 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Whima mengatakan lembaganya melakukan survei terhadap 18 tokoh potensial menjadi calon gubernur di Pilkada Jawa Timur. Hasil sigi dari 18 tokoh tersebut menunjukkan bahwa elektabilitas Khofifah mencapai 55,8 persen. Tingkat keterpilihan mantan Gubernur Jawa Timur itu unggul jauh dari Risma yang berada di posisi kedua. Adapun elektabilitas Risama berada di angka 21,80 persen.
Selanjutnya, elektabilitas Ketua DPP PDI Perjuangan, Said Abdullah, berada di posisi ketiga sebesar 3 persen. Lalu mantan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur, Marzuki Mustamar sebesar 2,1 persen; Menteri Pendayagunaan Negara dan Reformasi Birokrasi, Abdullah Azwar Anas sebesar 1,5 persen; mantan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak sebesar 0,9 persen; serta Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar berada di angka 0,8 persen. Sebanyak 13,7 persen responden belum menentukan pilihan atau belum menjawab.
“Pada survei dengan pertanyaan tertutup, nama Khofifah tetap menguat hingga 50 persen," kata Whima.
Survei Proximity Indonesia ini dilakukan pada 8-14 Juli 2024 di 38 kabupaten-kota di Jawa Timur. Sigi ini dilakukan untuk mengukur peluang elektoral dari masing-masing kandidat berdasarkan preferensi pemilih dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi keputusan pemilih. Proximity menggunakan metode multistage random sampling dengan tingkat kesalahan 3,46 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Whima menambahkan, pihaknya juga melakukan simulasi terhadap 10 nama tokoh potensial sebagai wakil gubernur Jawa Timur. Hasil survei itu menunjukkan bahwa Emil Dardak berada di urutan pertama dengan elektabilitas 59,5 persen. Posisi kedua ditempati Marzuki Mustamar sebesar 5,9 persen, dan Azwar Anas di posisi ketiga sebesar 2,3 persen.
Menurut Whima, elektabilitas Khofifah dan Emil sangat tinggi karena masyarakat menilai positif kinerja keduanya. Hal itu terlihat pada survei tingkat kepuasan masyarakat Jawa Timur pada kepemimpinan Khofifah-Emil.
"Tingkat kepuasan masyarakat Jawa Timur kepada Khofifah lebih dari 70 persen, dengan rincian cukup puas 47,9 persen dan sangat puas 28,2 persen," ujarnya.
Ia menambahkan, peluang Khofifah-Emil memenangkan Pilkada Jawa Timur sangat tinggi. Meski begitu, keduanya harus tetap waspada. "Pasangan ini harus mewaspadai tantangan serius dari pasangan Tri Rismaharini dan KH. Marzuki Mustamar yang juga memiliki basis dukungan kuat dan pengalaman politik yang mumpuni," kata Whima.
Di Pilkada Jawa Timur, Khofifah-Emil sudah mendapat dukungan tujuh partai politik. Koalisi gemuk pendukung Khofifah itu terdiri atas Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Amanat Nasional, Partai Persatuan Pembanguna, dan Partai Solidaritas Indonesia. Hingga kini, tersisa Partai Kebangkitan Bangsa, PDI Perjuangan, dan Partai NasDem yang belum mengumumkan secara resmi calon gubernur dan wakil gubernur yang akan mereka usung di Pilkada Jawa Timur.
PKB berencana mengusung Marzuki Mustamar sebagai calon gubernur. Adapun PDI Perjuangan hendak mengusung Risma maupuan Azwar Anas. Kedua partai juga tengah menjajaki peluang berkoalisi untuk menghadapi Khofifah-Emil, yang juga merupakan pendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di pemilihan presiden 2024.
Pilihan Editor : Koalisi Gemuk Usung Khofifah-Emil di Pilkada Jawa Timur