Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu, 6 Oktober 2021. Dalam pertemuan itu, Said Aqil memberitahu Jokowi soal rencana Muktamar PBNU ke-34 yang akan digelar di Lampung, pada 23 hingga 25 Desember 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Presiden pun agak tanda tanya, apakah sudah mungkin melihat situasi Covid seperti ini? Apalagi di Lampung. Ya nanti kita lihat. Itu pun dengan syarat memperhatikan prokes dan izin dari Satgas Nasional dan Satgas Lokal," kata Said usai pertemuan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Said belum dapat memastikan apakah Jokowi akan ikut hadir dalam muktamar tersebut. PBNU pun rencananya akan menyelenggarakan muktamar secara hybrid, dalam arti sebagian luring dan sebagian daring.
Tak hanya urusan muktamar, Said mengatakan pertemuan dengan Jokowi selama sekitar satu jam itu juga membahas sejumlah isu lain. Mulai dari vaksinasi yang dinilai sukses, hingga penanggulangan radikalisme di Indonesia.
"Dalam masalah menanggulangi radikalisme, terorisme, pembubaran HTI, FPI, dan terus Densus melaksanakan tugasnya dengan baik terutama setelah terbunuhnya Ali Kalora itu," kata Said.
Said Aqil juga memuji Jokowi dan program infrastruktur yang dijalankannya. Ia menyebut Jokowi berhasil memeratakan pembangunan infrastruktur di seluruh Indonesia.
"Bahkan saya katakan bapak ini Presiden Infrastruktur. Pak Jokowi ini Bapak infrastruktur yang kita semua nikmati keberhasilan pembangunan infrastruktur," kata Said Aqil.