Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Koordinator Perekonomian telah menggelar simulasi pemberian makan siang gratis bagi siswa SMP Negeri 2 Curug, Kabupaten Tangerang, Banten pada Kamis, 29 Februari 2024. Dalam simulasi itu disediakan empat menu, antara lain gado-gado, siomay, serta dua paket nasi. Setiap menu nilainya Rp 15 ribu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dokter spesialis gizi klinik Gaga Irawan Nugraha menyarankan agar dalam menu makan siang gratis mengandung lauk berprotein hewani dan sayur. Dia menilai protein harus berupa hewani karena dua alasan, pertama yaitu bioavailabilitas (BA) atau ketersediaan hayati lebih tinggi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Protein hewani memiliki bioavailabilitas lebih tinggi, lebih mudah diserap, lebih mudah menjadi bagian dari tubuh," kata Gaga saat ditemui di Jakarta, Jumat, 1 Maret 2024.
Kedua, protein hewani mengandung asam amino esensial yang lebih lengkap dibanding protein nabati. Dengan asam amino esensial, anak bisa cepat tumbuh tinggi karena sel baru cepat terbentuk dan sel yang rusak cepat diperbaiki.
Asam amino esensial juga mendukung perkembangan otak. Pada perempuan yang sedang hamil, asam amino esensial bisa menghasilkan sel-sel reproduksi yang berkualitas, termasuk ketika menyusui.
"Jadi sangat penting protein hewani itu untuk menunjang pertumbuhan anak dan memenuhi kebutuhan asam amino esensial," ujar dosen Universitas Padjadjaran itu.
Jika menggunakan protein nabati, Gaga menilai pilihan yang baik adalah tempe yang terbuat dari kedelai. "Itu yang paling bagus, lebih mudah dicerna karena sudah ada proses fermentasi," kata dia.
Gaga menilai menu siomay mengandung karbohidrat sederhana dan sedikit protein dari bumbu kacang. Menu nasi ayam dan nasi telur yang utuh, menurut Gaga, sudah lumayan bergizi, tetapi kurang lengkap karena tidak ada sayur.
Gado-gado, yang terdiri dari sayuran, bumbu kacang dan telur, mengandung vitamin dan protein. Jika telur tidak utuh, maka kandungan protein dalam menu juga berkurang.
Dia menyarankan pada usia anak-anak, sebaiknya dalam sekali makan terdapat minimal 50 gram protein hewani. "Misalnya satu potong ayam 50 gram atau telurnya satu, jangan setengah karena kurang," ujar Gaga.
Sebelumnya, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan program makan siang gratis yang diusung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka itu masih dalam pembahasan pemerintah pada Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2025 di rapat kabinet. Dari hasil rapat tersebut, kata dia, belum ada keputusan lebih lanjut mengenai skema anggaran program itu.
Adapun Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegaskan program makan siang gratis tidak dibahas secara spesifik dalam Sidang Kabinet Paripurna tentang Rencana Kerja Pemerintah (RKP), KEM-PPKF Tahun 2025 pada Senin, 26 Februari 2024. Dalam sidang tersebut, Jokowi mengatakan program-program presiden terpilih harus sudah dimasukkan dalam rencana tahun anggaran 2025.
Dengan begitu, Jokowi menilai transisi pemerintahan selanjutnya akan lebih cepat dan mudah, serta penganggaran untuk rencana kerja pemerintah pada 2025 tidak diajukan kembali ke DPR RI.
"Program-program presiden terpilih harus sudah dimasukkan dalam rencana anggaran 2025, supaya presiden terpilih jadi lebih cepat dan lebih mudah, dan nanti penganggaran tidak kembali mengajukan anggaran kepada DPR. Inilah yang disampaikan di rapat paripurna kemarin," kata Jokowi di sela Rapat Pimpinan TNI-Polri di Gedung Ahmad Yani, Mabes TNI, Jakarta Timur, Rabu, 28 Februari 2024.