Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Abraham Abednego Lincoln, siswa SMAK 1 Penabur berhasil meraih medali perak dalam International Chemistry Olympiad (IChO) 2023 di Swiss pada 16-25 Juli 2023. Persiapan untuk mengikuti Olimpiade Kimia 2023 itu dia lakukan sejak kelas IX.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada 2021, dia menaklukkan ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) dan lolos sampai tahap dua untuk International Chemistry Olympiad (IChO). Namun, sayangnya Abraham gagal masuk tim nasional.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal itu sempat membuat Abraham kecewa. Dia sempat kehilangan rasa percaya diri dan membuatnya enggan untuk kembali menjadi peserta olimpiade kimia. Ia justru tertarik menjadi tutor bagi para peserta olimpiade kimia tahun berikutnya.
"Dorongan dari pelatih saya di Pelatnas yang membuat saya kembali bersemangat dan mulai mengikuti pelatihan dari tahap awal untuk IChO 2023, meskipun di hati masih berpikir tidak pantas dan merasa kemampuan kimia saya sudah menuru," ujarnya dilansir dari situs SMAK 1 Penabur pada Senin, 31 Juli 2023.
Saat itu, tekad Abraham dalam mengikuti pelatihan nasional atau Pelatnas bukan lagi untuk lolos, tetapi menambah skill baru. Namun, nyatanya Abraham justru berhasil lolos sebagai perwakilan Indonesia.
Abraham pun berangkat mengikuti IChO ke-55 di Zurich, Swiss bersama tim Indonesia yang terdiri dari empat orang. Mengusung tema “Finding Solution”, 348 peserta dari 89 negara mengikuti tes praktikum dan teori yang menantang selama dua hari berdurasi lima jam.
“Menurut saya, IChO kali ini cukup menyenangkan. Soal yang diberikan menantang dan membahas permasalahan di lingkungan sekitar saat ini, sehingga mengajak kami para peserta untuk berpikir kritis agar dapat menemukan solusi yang tepat.” ujar Abraham.
Abraham tidak menemukan kesulitan berarti saat mengerjakan soal IChO karena telah dilatih untuk tahan uji mulai dari sekolah sampai Pelatnas, sehingga mengerjakan soal dalam kurun waktu panjang merupakan hal biasa.
“Guru-guru di sekolah tentunya sangat membantu saya untuk siap mengikuti IChO 2023. Mulai dari memberikan pengajaran, mendukung secara psikologis, hingga doa tentunya. Mereka bahkan mengizinkan saya mengikuti ujian susulan karena harus mengikuti Pelatnas.” tutur Abraham.
Abraham berpesan agar para siswa yang lain bisa bangkit dari keterpurukan dan kembali semangat mengejar mimpi. Pengalaman jatuh bangun yang bahkan membuat Abraham hampir menyerah, ternyata berbuah manis. Pada ajang IChO kali ini, dia berhasil mengharumkan nama Indonesia dengan membawa pulang medali perak.