Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PUKUL 09.00: lima puluh delapan lelaki bersiap menuju kebebasan. Berpakaian rapi, bersepatu licin, dengan rambut tersisir rapi. ”Sudah tampan kami, Kak?” Abdullah, pemuda 23 tahun dengan rambut sebahu dikuncir itu, menyapa. Sepekan lalu mereka masih narapidana penghuni Rumah Tahanan Jantho, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo