Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Semarang-Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto terlihat semakin berhati-hati saat berpidato di hadapan publik. Dalam pidato kebangsaan di Ballroom Hotel Po Semarang, Prabowo tercatat dua kali memberikan jeda lantaran menyadari risiko menuai polemik.
Momen pertama terlihat saat dia memberikan pengibaratan negara dengan tubuh manusia. Saat tubuh merasa sakit, seseorang akan memeriksakan diri ke dokter atau perawat. “Ada juga yang ke dukun, kadang-kadang dukun lebih ampuh,” katanya.
Baca: Prabowo: Orang Kurang Waras Suka Manipulasi Data
Namun, rupanya dia menyadari bahwa ucapannya bisa menyebabkan polemik. “Ini media jangan memelintir, nanti saya diadu domba sama dokter,” katanya. Prabowo lantas mengoreksi ucapannya, “Kadang ada juga dukun yang efektif."
Sedangkan momen kedua terjadi saat Prabowo menjelaskan pentingnya langkah pemerintah untuk memberikan gaji yang besar kepada penegak hukum. Dia menyebut gaji yang mencukupi akan menjauhkan dari perilaku suap.
Simak: Prabowo: Mungkin Elite Kita Terlalu Pinter, Pinter Ngapusi
“Jadi nanti kalau gaji hakim-hakim kita sudah sedemikian hebatnya, tapi mereka masih bisa disogok, maka…,” katanya memberi jeda. Terdengar teriakan kata 'gantung' dari sekitar seribu audiens yang memadati ballroom.
“Yah, nanti akan kita pikirkan lagi,” kata Prabowo melanjutkan pidatonya. Dia juga langsung menjelaskan bahwa sekarang harus hati-hati saat bicara. “Itu kameramen sudah senyum-senyum,” kata Prabowo.
AHMAD RAFIQ
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini