Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sosiolog Universitas Indonesia Imam Prasodjo mengenalkan tiga konsep pertahanan untuk masyarakat mencegah penyebaran virus Corona. “Ada tiga hal yang harus kita lakukan,” kata dia dalam konferensi pers di Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Jumat, 20 Maret 2020. Ketiganya yaitu, pertahanan diri, pertahanan sosial, dan pertahanan kelembagaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Konsep pertama ialah pertahanan diri. Ia meminta masyarakat menjaga kesehatan tubuh dengan rajin minum vitamin dan makanan sehat. Dia mengatakan, ahli kesehatan menyebut bahwa virus Corona tidak akan mudah menjangkiti tubuh yang daya tahannya tinggi. “Virus ini tak mungkin menular dan bekerja efektif, kalau kita mempertahankan diri dengan kondisi badan yang sehat,” ujar dia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kedua, Imam meminta masyarakat menerapkan pertahanan sosial. Ia meminta masyarakat untuk menghindari kerumunan, dan tidak melakukan kontak fisik dengan orang lain saat bertemu. Konsep ini dikenal juga dengan social distancing. “Agar kita tidak mudah tertular dan tidak menularkan. Itu pertahanan sosial,” ujarnya.
Imam juga mengimbau lembaga negara maupun swasta memantau setiap pegawainya untuk memastikan mereka tidak sakit selama wabah virus Corona merebak. Cara ini, dia namakan pertahanan kelembagaan. “Sehingga pada saat anggota itu datang kita pastikan seluruh pegawai itu betul-betul tidak dalam keadaan sakit,” kata dia.