Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - The Strategic Research and Consulting (TSRC) mengungkapkan Prabowo Subianto merupakan kandidat capres yang merogoh kocek paling banyak untuk belanja iklan mencapai Rp.1.479.034.824 di Facebook selama tiga bulan terakhir Desember – Februari 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pertama, Prabowo Subianto merupakan kandidat yang paling aktif melakukan belanja iklan di Facebook selama tiga bulan terakhir (Desember 2022 – Februari 2023)," ucapnya Direktur Eksekutif The Strategic Research and Consulting Yayan Hidayat, Rabu, 8 Februari 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lanjut Yayan, pemantauan marketing politik bakal calon presiden di media sosial dimulai pada 7 Desember 2022 hingga 7 Februari 2023. Pengamatan TSRC ini, kata Yayan, berangkat dari tren jelang pencapresan meningkatnya pengiklanan politik yang dilakukan para bakal calon Presiden di platform Facebook. Tim TSRC menemukan data kalau pengeluaran iklan para kandidat bakal calon presiden bersumber di Facebook Ads Library.
"Facebook Ads Library adalah fitur yang memungkinkan publik melihat semua iklan yang diposting di platform Facebook, Instagram, Facebook Messenger, dan Audience Network," ucapnya
Dari baseline data Facebook Ads Library tersebut, kata dia, digunakan untuk memotret data estimasi jumlah pengeluaran iklan yang telah dibayarkan oleh beberapa tokoh bakal calon presiden selama 90 hari terakhir.
Ada Airlangga, Ganjar hingga Anies
Setelah Prabowo, capres yang belanja iklan terbanyak kedua adalah Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartanto. Diketahui ia mengeluarkan budget hingga Rp 647.029.320.
Lalu di urutan ketiga, ada Ketua DPR RI, Puan Maharani. Dari temuan TSRC data menunjukan putri Megawati itu menghabiskan budget kampanye facebook sebesar Rp 223.609.821, serta urutan keempat Ganjar Pranowo dengan budget iklan mencapai Rp 147.634.820.
"Di posisi kelima, ada nama Anies Baswedan, capres yang diusung oleh Nasdem dengan perkiraan budget iklan sebesar Rp 2.587.269," ucapnya.
Daerah sasaran kampanye facebook
Yayan mengungkapkan, tim TSRC memotret wilayah persebaran iklan yang dilakukan oleh lima kandidat diatas. TSRC menemukan Jawa Barat di posisi paling banyak sebagai wilayah sebaran iklan facebook kampanye yakni 31 persen.
"Wilayah persebaran terbanyak berada di Jawa Barat dengan total sebanyak 31 persen," katanya
Lalu di posisi kedua disusul Jawa Tengah yakni 24 persen, ada juga Jawa Timur sebanyak 23 persen.
"Sumatera Utara sebesar 12 persen, dan urutan terakhir justru ditempati oleh wilayah Jakarta, yang hanya menyumbang 10 persen dari total persebaran iklan," katanya.
Selanjutnya: Media iklan alternatif diminati
Yang mengungkapkan bahwa tren minat bakal caores dan cawapres berkampanye dengan belanja iklan di media sosial akan terus bertambah porsinya. Tak hanya itu saja, bahkan platformnya akan lebih beragam. Disebut Yayan selain Facebook atau Meta, disusul Youtube, atau Tiktok.
"Hal ini dikarenakan pertama jumlah pengguna media sosial di Indonesia," katanya,
Yayan mengungkapkan melihat dari laporan We Are Social, jumlah pengguna aktif media sosial di Indonesia sebanyak 191 juta orang pada Januari 2022. Dari perbandingan laporan tersebut, peningkatan user media sosial jadi 12,35 persen dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebanyak 170 juta orang.
Alasan kedua, iklan di media sosial dianggap lebih cost-efficient dan dapat menjangkau target yang lebih khusus mukai dari usia, gender.
Dan alasan ketiga, kata Yayan, iklan kampenye politik di media sosial akan mengefisiensikan target kampanye yang terbatasi oleh waktu kampanye.
"Ketersediaan waktu kampanye yang relatif singkat yaitu 75 hari juga akan menjadi pertimbangan para kandidat untuk semakin banyak menggunakan digital ads karena daya jangkaunya yang lebih massif dibandingkan kampanye luring," ucapnya
Dari berbagai temuan TSRC, Yayan menyimpulkan kalau pemilu 2024 bakal jadi pemilu yang paling menarik, pasalnya penetrasi digital paling tinggi dalam sejarah Indonesia.
"Para bakal calon Presiden akan merogoh kantong milyaran rupiah untuk melakukan kampanye di media sosial,” tutup Yayan.
Pilihan Editor: Hadiri Peringatan Satu Abad NU, Prabowo Dikerubuti Nahdliyyin dan Diteriaki Presiden