Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Pakar Partai NasDem, Peter F Gontha, menyatakan ketua umum partainya, Surya Paloh, sempat emosi setelah dicap sebagai pengkhianat oleh Partai Demokrat. Akan tetapi Surya berhasil meredam emosinya itu dan memerintahkan pembatalan pelaporan pimpinan Demokrat ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal itu diungkapkan Peter dalam tulisannya yang berjudul, "Selamat Tinggal Politik Cebong -Kampret dan Selamat Datang Politik Kebhinekaan." Kepada jurnalis Tempo Adinda Yovita, pada Kamis, 7 September 2023, Peter menyebut tulisannya itu sebagai catatan sejarah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Peter menceritakan soal dinamika politik pada akhir Agustus lalu ketika Surya memilih Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil presiden pendamping Anies Baswedan. Partai Demokrat keberatan dengan pilihan Surya tersebut.
"Kata kata emosional seperti pengkhianatan dan pembohongan terucap dari petinggi Partai Demokrat. Ini membuat Surya Paloh, seorang petarung politik kawakan, juga kehilangan kesabarannya," tulis Peter.
Emosi Surya tersulut pernyataan Demokrat
Pernyataan tersebut sempat dilontarkan oleh Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya, dalam keterangan tertulisnya pada Kamis, 30 Agustus 2023. Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pun sempat mengulangi perkataan itu dalam konferensi pers sehari setelahnya.
Demokrat tak terima dengan keputusan Surya Paloh memasangkan Anies Baswedan dengan Muhaimin Iskandar. Mereka menilai keputusan itu dibuat secara sepihak oleh Surya dan mereka dipaksa untuk menerima keputusan itu.
Demokrat juga menyatakan bahwa ketua umum mereka, Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY sebelumnya telah dipilih oleh Anies untuk menjadi bacawapres. Akan tetapi Surya Paloh disebut terus menghambat deklarasi pasangan Anies-AHY itu.
Tak terima dengan label pengkhianat, Peter menyatakan Surya memutuskan untuk mempidanakan pimpinan Partai Demokrat.
"Sebagai cara membalas tuduhan tersebut," kata dia.
Selanjutnya, Surya perintahkan batalkan aduan terhadap SBY
Akan tetapi Surya berhasil meredakan emosinya itu. Bahkan, menurut Peter, Surya memerintahkan untuk membatalkan laporan itu.
“Saya memang banyak kekurangan dan pasti pimpinan Partai Demokrat banyak juga kelebihannya. Namun saling melaporkan tidak akan menyelesaikan masalah dan hanya akan merugikan kepentingan nasional dan persatuan bangsa kita. Semoga Tuhan menunjukkan jalan terbaik bagi kita semua,” tulis Peter menirukan pesan Surya kepada Bendahara Umum Partai NasDem, Ahmad Sahroni, yang menjadi utusannya untuk memperkarakan masalah ini ke Bareskrim Polri pada Senin lalu, 4 September 2023.
Ahmad Sahroni memang sempat menyambangi Bareskrim Polri pada Senin lalu. Awalnya, dia ingin mengadukan SBY karena dinilai melakukan penyebaran berita bohong.
Sahroni menyatakan laporan itu merupakan inisiatifnya sendiri. Dia mengurungkan laporan tersebut setelah dilarang oleh Surya Paloh dan Anies Baswedan.
“Jadi saya ini sebenarnya sudah siap untuk melaporkan, tetapi tadi perintah ketua umum untuk tidak boleh melaporkan yang bersangkutan,” kata Ahmad Sahroni saat tiba di Bareskrim Polri, Senin, 4 September 2023.
ADINDA YOVITA|EKA YUDHA|FEBRIYAN