Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Tak Jadi Menteri Prabowo, Ini yang Dilakukan Retno Marsudi, Nadiem Makarim, Sandiaga Uno, hingga Basuki Hadimuljono

Menteri-menteri Jokowi seperti Retno Marsudi, Nadiem Makarim, Sandiaga Uno, hingga Basuki Hadimuljono tak dipanggil Prabowo. Apa kegiatannya kemudian?

18 Oktober 2024 | 14.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Nadiem Makarim dan Franka Makarim bermain dengan anak mereka/Instagram-@nadiemmakarim

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sederet menteri-menteri populer era Presiden Joko Widodo atau Jokowi terpantau tak dipanggil oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto sebagai calon menteri. Menteri Jokowi tersebut antara lain Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Mendikbudristek Nadiem Makarim, Menparekraf Sandiaga Uno, hingga Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menjelang berakhirnya masa pemerintahan Kabinet Indonesia Maju per 20 Oktober 2024, sebelum Prabowo memanggil 49 calon menteri, di mana 16 di antaranya menterinya Jokowi, Retno Marsudi dkk pun telah memberikan isyarat tak lanjut. Mereka menyampaikan salam perpisahan dalam rapat-rapat terakhir.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lantas apa kegiatan Retno Marsudi, Nadiem Makarim, Sandiaga Uno, hingga Basuki Hadimuljono usai tak jadi menteri?

1. Retno Marsudi jadi utusan khusus Sekjen PBB

Retno Marsudi menjabat sebagai Menteri Luar Negeri RI sejak periode pertama pemerintahan Jokowi. Sayangnya, andaipun Prabowo ingin meminang Retno sebagai menterinya, ia telah keduluan Perserikatan Bangsa-bangsa alias PBB. Pertengahan September lalu, ia ditunjuk sebagai Utusan Khusus Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Antonio Guterres untuk Urusan Air.

“Utusan Khusus akan mendukung langkah-langkah demi memastikan masa depan dengan air terjamin dengan mendorong kerja sama politik, ekonomi, dan sosial-budaya yang lebih kuat di semua lapisan,” demikian menurut pernyataan tertulis Sekretaris Jenderal PBB, dikutip dari Antara.

Retno akan mulai bertugas pada 1 November 2024 usai menyelesaikan tugasnya sebagai Menteri Luar Negeri era Presiden Jokowi. Sebagai utusan khusus, Retno akan ditugaskan mendorong sinergi antara pemangku kepentingan dalam urusan air untuk mendukung pencapaian target air dunia. Ia juga akan berperan sebagai advokat tingkat tinggi terkait isu air dan sanitasi.

Retno pun telah menyampaikan pesan perpisahan menjelang berakhirnya periode pemerintahan Kabinet Indonesia Maju pada 20 Oktober 2024. Retno berpamitan kepada seluruh pihak yang telah mendukungnya. Salah satunya disampaikan saat ditemui usai memperoleh penghargaan Diplomacy Mujahidah Award dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat pada Kamis pagi, 3 Oktober 2024.

“Saya mohon pamit. Matur suwun. Semoga Ibu/Bapak selalu diberkahi kesehatan. Dan sekali lagi, jangan pernah lelah membela keadilan dan kebenaran,” kata Retno.

Dalam kesempatan itu, Retno bercerita telah diberikan kesempatan menjadi menteri luar negeri selama 10 terakhir, di mana menjalankan politik luar negeri kerap tak mudah baginya. Retno mengatakan tugas sebagai menteri luar negeri membuatnya harus mengedepankan kepentingan nasional sekaligus berkontribusi dalam perdamaian di tengah kondisi dunia yang sedang tidak baik-baik saja.

“Moralitas dan nilai kebajikan harus terus menjadi kompas bagi kita dalam menjalankan tugas masing-masing,” ujarnya.

2. Nadiem Makarim akan mengurus anak

Nadiem Makarim Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi atau Mendikbudristek bakal mengakhiri tugasnya sebagai pembantu presiden pada pertengahan Oktober 2024 mendatang. Eks bos Gojek itu disebut tidak bakal melanjutkan kariernya sebagai Mendikbudristek untuk pemerintahan berikutnya.

Hal itu diungkapkan oleh Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek, Nunuk Suryani. Indikasi lain, katanya, saat Nadiem secara tidak langsung berpamitan dengan Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR pada 11 September 2024 lalu. Di forum rapat kerja itu, Nadiem menitip program ciptaannya, Merdeka Belajar.

Usai tak jadi menteri, Nadiem disebut akan mengurus anak. “Enggak lanjut, kayaknya beliau lebih ingin urus anaknya,” ujarnya ditemui di sela-sela kunjungan kerjanya ke Merauke, Papua Selatan pada Rabu, 18 September 2024.

3. Sandiaga Uno akan mengaji di pondok pesantren

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Sandiaga Uno bahkan sudah berpamitan sejak Juli lalu. Salam perpisahan itu eks Wakil Gubernur Jakarta ini sampaikan di sela kunjungan ke Pondok Pesantren Assalafiyyah Mlangi II Sleman Yogyakarta Jumat petang 19 Juli 2024.

“Saya datang ke sini untuk mohon doa saja dari para kyai karena sebentar lagi selesai masa tugas di Kemenparekraf,” kata Sandiaga.

Politikus Partai Persatuan Pembangunan atau PPP ini menuturkan, sebelum masa jabatannya berakhir, dirinya ingin memonitor dan mengevaluasi program-program yang digulirkan semasa menjabat. “Saya berharap program-program yang sekiranya bermanfaat bisa tetap dilanjutkan oleh menteri berikutnya,” kata dia.

Sandiaga lalu mencontohkan, salah satunya program Santri Digitalpreneur Indonesia yang telah berjalan selama empat tahun terakhir. Menurutnya, program ini menjadi wadah pelatihan dan peningkatan kapasitas santri dan generasi milenial menghadapi tantangan industri digital kreatif.

“Program Santri Digitalpreneur ini sudah banyak melahirkan santri santri yang bukan berorientasi mencari kerja tapi menciptakan lapangan kerja di era digital ini,” ujarnya.

Ditanya setelah purna tugas sebagai menteri, Sandiaga belum bersedia membeberkannya secara gamblang. “Mau mengaji di pondok pesantren ini,” kata dia berseloroh. Sandiaga kemudian menjelaskan, setelah lengser dari pejabat negara, dirinya ingin bergerak membantu penggalangan program-program yang dikembangkan di ponpes Tanah Air.

“Saya ingin membantu penggalangan dana seperti wakaf dan lainnya nanti di pondok pesantren,” kata Sandiaga.

Sandiaga tak menjawab apakah akan tetap menggeluti sektor pariwisata pasca lengser. “Saya akan lebih ke yang lebih relevan saat ini yakni menciptakan lapangan kerja, karena sekarang mencari kerja semakin susah,” katanya.

4. Basuki Hadimuljono ingin mengajar untuk isi waktu luang

Menjelang berakhirnya masa jabatan, Basuki Hadimuljono selaku Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga menyampaikan isyarat tak lanjut. Saat rapat dengan Komisi V DPR RI pada Senin, 9 September 2024 lalu.

“Sepuluh tahun telah berlalu, kita bersama berkarya membangun bangsa. Andai ada kata-kata yang tidak sama, mohon maaf, please jangan dipendam,” kata Basuki. Ia berharap silaturahmi dengan mitra kerja kementeriannya itu tetap terjaga.

Basuki Hadimuljono juga membeberkan hal yang akan dilakukan setelah purnatugas nanti. Ia mengatakan ingin mengajar untuk mengisi waktu luangnya. “Ya nanti, nanti kan bisa ngajar. Saya pengin ngajar,” katanya sembari tertawa saat ditemui wartawan di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu, 11 September 2024.

Ketika ditanya hendak mengajar apa, Basuki tidak menjawabnya dengan gamblang. Ia juga tidak menyebutkan akan mengajar di mana. “Satu lah, satu pelajaran aja, hanya untuk mengisi,” ungkapannya.

HENDRIK KHOIRUL MUHID  | SAVERO ARISTIA WIENANTO | NOVALI PANJI NUGROHO | PRIBADI WICAKSONO | RIRI RAHAYU

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus