Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Magang Kader dan Keponakan Prabowo di Kabinet Jokowi

Presiden Jokowi melantik dua wakil menteri kader dan keponakan Prabowo Subianto. Demi keberlanjutan. 

20 Juli 2024 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Presiden Joko Widodo memberikan ucapan selamat kepada Thomas Djiwandono usai dilantik menjadi Wakil Menteri Keuangan di Istana Negara, Jakarta, 18 Juli 2024. ANTARA/Hafidz Mubarak A

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Presiden Jokowi melantik Thomas Aquinas Muliatna Djiwandono, keponakan Prabowo Subianto, sebagai Wakil Menteri Keuangan.

  • Menteri Sri Mulyani Indrawati mengatakan pelantikan Thomas Djiwandono memudahkan transisi kepemimpinan.

  • Pengamat menilai transisi sejatinya bukan melalui reshuffle kabinet.

PRESIDEN Joko Widodo melantik Thomas Aquinas Muliatna Djiwandono, yang akrab disapa Thomas Djiwandono, sebagai Wakil Menteri Keuangan tiga bulan menjelang pensiun. Thomas, keponakan presiden terpilih Prabowo Subianto, dilantik menjadi bagian dari Kabinet Indonesia Maju bersama dua orang lainnya, yakni Sudaryono dan Yuliot Tanjung. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sudaryono, 39 tahun, kader Partai Gerindra di Jawa Tengah, dilantik sebagai Wakil Menteri Pertanian. Adapun Yuliot, mantan Deputi Pengembangan Iklim Penanaman Modal Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal, menjadi Wakil Menteri Investasi. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengapresiasi pelantikan Thomas, 52 tahun, dan Sudaryono menjadi wakil menteri pada masa-masa akhir pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin. Menurut dia, Thomas, Sudaryono, dan Yuliot merupakan figur yang layak dalam membantu para menteri menuntaskan program-program menjelang kabinet purnatugas. “Tugasnya adalah membantu menteri dan presiden,” ujar Habiburokhman saat dihubungi pada Jumat, 19 Juli 2024.

Wakil Ketua Komisi Bidang Hukum Dewan Perwakilan Rakyat itu memastikan pelantikan Thomas dan Sudaryono jauh dari cawe-cawe Prabowo Subianto. Sebab, pengangkatan menteri dan wakil menteri merupakan hak prerogatif presiden. “Tidak ada cawe-cawe. Partai dan koalisi partai menghormati keputusan Presiden. Jangan disangkutpautkan dengan hal lain,” ujar Habiburokhman.

Thomas, sarjana sejarah dan master hubungan internasional di universitas-universitas Amerika Serikat itu, setelah dilantik dan mengucap sumpah jabatan pada 18 Juli 2024, mengatakan bakal meneruskan keberlanjutan pemerintahan Jokowi ke rezim Prabowo mendatang. Bendahara Umum Partai Gerindra itu berjanji akan bekerja sama dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Wakil Menteri Keuangan lainnya, Suahasil Nazara. 

Sri Mulyani mengatakan pelantikan Thomas akan memudahkan transisi pemerintahan. Bendahara Negara itu mengatakan Tommy, sebagai Wakil Menteri Keuangan II, akan ikut dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.

Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Wakil Menteri Keuangan II Thomas Djiwandono bersiap menyampaikan keterangan kepada wartawan di kompleks Kemenkeu, Jakarta, 18 Juli 2024. ANTARA/Aditya Pradana Putra

Ahli hukum tata negara Herdiansyah Hamzah menilai masuknya Thomas dan Sudaryono ke kabinet Jokowi-Ma’ruf menjelang berakhirnya rezim menjadi penanda tengah dilakukannya proses transisi pemerintahan lama ke pemerintahan baru. Menurut dia, transisi pemerintahan sejatinya dilakukan bukan dengan merombak kabinet. “Transisi dilakukan melalui transformasi ide dan gagasan, bukan reshuffle jabatan menteri,” ujarnya.

Menurut pengajar di Universitas Mulawarman itu, transisi pemerintahan dengan memasukkan keluarga dan orang dekat Prabowo ke kabinet Jokowi sarat akan barter politik. Thomas berlatar belakang bendahara umum partai yang didirikan dan dipimpin Prabowo. Namun hal seperti itu semestinya tidak dilakukan karena bisa dianggap menyeleweng dari nilai-nilai etik dan demokrasi. “Ini nepotisme yang semestinya dilawan, bukan dilakukan,” kata Herdiansyah.

Seorang politikus Partai Gerindra bercerita, pelantikan Thomas dan Sudaryono berkelindan dengan pencalonan figur dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) pada November mendatang. Dia menuturkan masuknya Sudaryono ke kabinet Jokowi menjadikan Ahmad Luthfi lebih leluasa maju sebagai calon Gubernur Jawa Tengah. 

Luthfi, Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah, disebut memiliki kedekatan dengan Jokowi ketika ia menjabat Kepala Kepolisian Resor Surakarta. Sudaryono awalnya digadang-gadang diplot menjadi calon Gubernur Jawa Tengah yang diusung Partai Gerindra dan Koalisi Indonesia Maju (KIM)—koalisi partai pendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam pemilihan presiden 2024. KIM terdiri atas empat partai, yaitu Gerindra, Golkar, Partai Amanat Nasional, dan Demokrat, serta empat partai non-parlemen, yaitu Partai Bulan Bintang, Gelora, Partai Solidaritas Indonesia, dan Partai Garuda. 

Politikus ini menyebutkan hasil survei terhadap Sudaryono dinilai tak cukup memuaskan. Walhasil, KIM memajukan nama Luthfi sebagai opsi terbaik untuk bertarung dalam pilkada Jawa Tengah. 

Politikus lain dari kubu Prabowo-Gibran menyebutkan pelantikan Thomas dan Sudaryono bertujuan mengoptimalkan penggunaan anggaran dan program kerja pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang. Dia mengatakan masuknya dua orang dekat Prabowo itu ke lingkaran kabinet Jokowi-Ma’ruf bukan sekadar penunjukan. 

Keduanya bisa dikatakan seperti magang di kabinet pemerintahan Jokowi. Thomas dan Sudaryono ditugasi merancang pelbagai pagu anggaran dan kebijakan yang akan dilanjutkan serta dibuat oleh Prabowo. Sebab, rezim Prabowo-Gibran berkeinginan merealisasi program unggulannya, seperti makan siang bergizi, pada tahun awal pemerintahan.

Adapun Habiburokhman membantah anggapan bahwa pelantikan Thomas dan Sudaryono berhubungan dengan pencalonan figur pilkada. Ia mengatakan penunjukan kedua kader Gerindra itu murni hak prerogatif presiden. “Tidak ada cawe-cawe dari kami dan anggota KIM,” ujar Habiburokhman. “Thomas dan Sudaryono memang dilantik menjadi wakil menteri untuk membantu di kabinet. Itu saja, tidak lain.”

Dihubungi secara terpisah, Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi menilai pelantikan Thomas dan Sudaryono sesuai dengan aturan dan jauh dari nuansa politik. Ia mengatakan partai politik yang tergabung dalam KIM tidak pernah meminta Jokowi menunjuk kadernya mengisi jabatan strategis. “Kami menghormati keputusan Presiden karena artinya yang ditunjuk dinilai layak,” ujar Viva.

Sudaryono saat dilantik menjadi Wakil Menteri Pertanian oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, 18 Juli 2024. ANTARA/Hafidz Mubarak A.

Menteri Sekretaris Negara Pratikno menyebutkan posisi Thomas sama dengan Suahasil sebagai Wakil Menteri Keuangan. Namun mereka memiliki peran dan tugas berbeda. Pratikno menjelaskan, Suahasil bertugas mengawal pelaksanaan APBN 2024, sedangkan Thomas menyiapkan dan mengawal APBN 2025. “Karena itu, posisi wakil menteri bagian dari keberlanjutan,” ujar Pratikno seusai pelantikan keduanya.

Mantan rektor Universitas Gadjah Mada itu melanjutkan, Kementerian Keuangan bersama Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) sudah merencanakan program bagi pemerintahan mendatang. Namun dia tak merinci program tersebut. Pratikno hanya menegaskan, pemerintah sudah membahas program pemerintahan mendatang dengan Prabowo.

Pengaruh Prabowo Dimulai

Ahli hukum tata negara Yance Arizona menilai penempatan orang dekat Prabowo di pos strategis kabinet pemerintahan Jokowi-Ma’ruf menjadi upaya Prabowo untuk mulai menunjukkan pengaruhnya. Yance mengatakan Prabowo berulang kali mengatakan akan melanjutkan program Jokowi, tapi tidak berarti mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus itu harus mengikuti semua perintah Jokowi setelah lengser.

Prabowo, menurut Yance, juga memiliki program unggulan yang ingin direalisasi pada tahun pertama menjabat, seperti program makan siang gratis. Ia mengatakan masuknya Tommy di pos Kementerian Keuangan disinyalir untuk mengatur agar program ini dapat terlaksana pada awal tahun rezim Prabowo. “Apalagi orang yang ditempatkan adalah keponakan. Artinya, sangat dipercaya ketimbang orang luar,” ujar Yance.

Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro mengatakan upaya Prabowo menekan pengaruh Jokowi di pemerintahannya tak dapat dinafikan. Agung menyebutkan hal tersebut bisa saja terjadi saat Jokowi sudah tak lagi menjabat. “Tapi, pada tahun pertama, Prabowo dan Jokowi akan bersinergi,” ujar Agung.

Viva Yoga Mauladi menampik anggapan bahwa tujuan masuknya Tommy adalah untuk menekan pengaruh Jokowi. Ia mengatakan Prabowo dan Jokowi merupakan dua tokoh yang akan terus bersinergi. “Hal yang saya tahu, Prabowo bertujuan menyatukan semua kelompok. Jadi aneh kalau disebut menekan pengaruh Presiden Jokowi,” ujar Viva.

Juru bicara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Chico Hakim, tak ingin berkomentar ihwal pelantikan dua kader Gerindra, Thomas dan Sudaryono, menjadi wakil menteri. Hanya, Chico menilai, transisi pemerintahan sebaiknya dilakukan beberapa saat sebelum atau setelah Prabowo dilantik pada 20 Oktober mendatang.

Chico menilai penambahan wakil menteri tak perlu dilakukan karena bakal membebani anggaran negara. “Semoga wakil menteri yang dilantik bisa melakukan tugas dan fungsinya dengan baik sehingga tidak membebani negara tanpa ada timbal balik,” ujarnya.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Daniel A. Fajri berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus