Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Tim Bandung-Singapura Garap Buku Audio Visual untuk Anak Berkebutuhan Khusus di Dunia

Buku audio visual Where is the Yellow Paint? tidak diperjual belikan tapi bisa diperoleh anak berkebutuhan khusus dengan mengakses di laman khusus.

3 Desember 2023 | 14.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bandung - Tim ilustrator dan pemusik dari Bandung serta Singapura berkolaborasi membuat buku audio visual sebagai alat belajar bagi anak berkebutuhan khusus. Setelah diluncurkan 1 Desember 2023, buku spesial berjudul Where is the Yellow Paint? itu bisa diakses secara gratis oleh anak-anak di seluruh dunia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Buku ini untuk anak anak pembaca pemula usia 7-8 tahun,” kata Project Manager dan Book Concept Designer, Wenny Yosselina, Sabtu 2 Desember 2023.

Buku untuk Anak Berkebutuhan Khusus Kerja Keroyokan

Selain Wenny, tim inti juga melibatkan Chee Jun Hong sebagai Music Artistic Director dan Lead Project, Lim Sue Lyn sebagai Workshop Designer dan fasilitator, kemudian Imaninar Rizki Waridha sebagai ilustrator, Riama Maslan Sihombing sebagai Art Director, dan De Silva Alicia Joyce sebagai komposer musik. Proses pembuatan bukunya dimulai sejak Agustus 2023. “Latar belakang gagasannya adalah kelangkaan materi belajar seni untuk anak difabel dengan tema budaya Asia Tenggara,” kata Wenny.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Buku yang berisi 21 halaman itu dirancang untuk anak dengan spektrum autis dan tuna netra yang bisa digunakan juga untuk belajar di Sekolah Luar Biasa. Disebut buku audio visual karena ceritanya menggunakan gambar dan teks serta musik pengiring.

Bagian cerita dalam buku audio visual Where is the Yellow Paint? (Dok.Tim)

“Musik menjadi akses tambahan bagi anak autis dan tuna netra untuk menikmati keindahan seni Asia Tenggara dalam buku,” ujarnya. Adapun naskahnya disiapkan dalam tiga bahasa, yaitu Indonesia, Malaysia, dan Inggris, disertai sulih suara di setiap halaman.

Cerita dalam Buku Where Is The Yellow Paint?

Cerita dalam buku berkisah tentang macan yang gemar menggambar namun kehabisan cat warna kuning. Dia Lalu berpetualang mencari cat kuning ke lima tempat bersama macan lainnya. Menurut Wenny, ceritanya dipilih yang sederhana dan dekat dengan keseharian anak.

Terdiri dari enam karakter, tokoh utamanya adalah macan kecil yang berteman dengan beberapa jenis binatang sejenis yang dinamakan Macan Wayang, Macan Batik, Macan Kupat, Macan Bulan, dan Macan Musik. Selama perjalanan mereka melewati tempat-tempat fantasi yang terinspirasi dari Danau Kelimutu di Flores, Goa Gong Pacitan, Taman Nasional Mulu Malaysia, dan Pulau Sentosa Singapura.

Menurutnya, cukup banyak tantangan dalam proses pembuatan buku itu. Mulai dari komunikasi dengan artis dan musisi difabel, membuat rancangan kerja agar tim ilustrator senantiasa fokus dan bekerja dengan bahagia. Perbedaan bahasa juga sempat menghambat proses berkomunikasi. Adapun tantangan para musisi Singapura yaitu membuat komposisi dari musik tradisional khas Indonesia, Malaysia dan Singapura untuk menghidupkan beragam suasana cerita pada buku.

Buku audio visual Where is the Yellow Paint? tidak diperjual belikan. Peminat bisa mengakses lewat laman https://bit.ly/symphonysif. Tautan lain di halaman resmi principal partner Singapore International Foundation yaitu https://www.sif.org.sg yang juga pemegang hak cipta.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus