Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Tokoh bisnis: antara gembira & ragu

Wawancara tempo dengan probosutejo, yang mengharapkan pengusaha pri dan non pri hendaknya bisa sejajar mencari keuntungan. pengusah pribumi harus giat belajar dari cara non pri berusaha. (nas)

4 Agustus 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

IA juga melihat turunnya Keppres 14 saat ini tepat, "tanpa risiko akan timbulnya gejolak dari pengusaha 'nonpri'. Alasan Probo: Semua bank dan perusahaan vital sudah dikuasai Pemerintah. Dan ijin kredit pun harus seijin Pemerintah." Maka yang ia harapkan, dengan turunnya Keppres 14 itu, pengusaha 'pri' dan 'non-pri' hendaknya bisa sejajar mencari keuntungan. "Cara mencari keuntungan pun juga harus diasimilasikan. Saya melihat keuntungan yang dikumpulkan pengusaha 'non-pri' dari hasil pembangunan jauh lebih besar dibanding pengusaha 'pribumi'. Keuntungan 'pribumi' tak ada 10%. Perusahaan 'pribumi' cuma berapa biji sih? Lainnya dikeruk oleh pengusaha 'non-pri' yang kebanyakan menyimpan uangnya di berbagai bank luar negeri. Tapi terus-terang saya tidak berminat mendesak kedudukan pengusaha 'nonpri'. Cuma hendaknya sejajar," katanya. Probo adalah pimpinan PT Mercu Buana, yang memperoleh ijin monopoli impor cengkeh dari Pemerintah. Ia juga mengembangkan perusahaan-perusahaan lain seperti peternakan ayam Cipendawa, perakitan mobil General Motor pabrik gelas Kedaung, belum lagi pabrik keramik dan usaha perkebunan lainnya. "Saya sendiri bisa seperti ini karena kerja giat dan belajar -- belajar dari cara 'non-pri' berusaha," tuturnya. Ia mulai berusaha sejak awal 60-an dan 1963 menjadi importir mobil Nissan. Bagaimana pengusaha yang memperoleh fasilitas? Jawab Probosutedjo "Itu tidak boleh, dan biasanya umurnya tidak panjang. Dan hal itu justru yang saya benci." Probo mengakui banyak disorot, hanya karena secara kebetulan ia punya hubungan darah dengan Presiden Soeharto. "Bisa tanya siapa saja. Kalau ada yang menemukan bukti bahwa saya mendapat fasilitas, bisa ambil hadiah," katanya. Melihat bahwa du,nia usaha katanya akan mengarah ke public company, Probo punya rencana menjual saham beberapa perusahaannya seperti General Motor, Kedaung dan perusahaan perkebunan. "Mercu Buana jelas tidak dijual, sebab kelangsungan hidupnya tergantung dari impor," tambahnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus