Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Bidang Hukum dan Advokasi Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis, menanggapi gerakan Salam 4 Jari yang meluas untuk menolak Pemilu Presiden atau Pilpres 2024 berjalan satu putaran. Menurut dia, pilpres tidak mungkin berjalan satu putaran kecuali ada intervensi masif dari kekuasaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gerakan Salam 4 Jari yang pertama kali muncul di media sosial X diklaim sebagai ekspresi untuk tidak memilih pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024. Gerakan ini juga dibarengi ajakan untuk tidak golput dengan cara mencoblos paslon nomor urut 1 Anies-Muhaimin atau paslon nomor urut 3 Ganjar-Mahfud.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Todung mengatakan, pihaknya meyakini Pilpres 2024 tidak akan berlangsung hanya dalam satu putaran. Menurut dia, pilpres satu putaran hanya sekadar angan-angan. "Itu whisful thinking," ujar dia saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin, 29 Januari 2024.
Pilpres satu putaran, dia mengatakan, hanya mungkin terjadi bila intervensi kekuasaan sangat masif terjadi pada hari pencoblosan, 14 Februari 2024, dan pada saat penghitungan suara. "Tapi itu kan mengasumsikan bahwa kita ini menutup mata, tidak ada saksi-saksi, dunia ini diam, parpol diam, civil society diam," kata dia.
Tak berhenti di situ, Todung berujar dia tak mempercayai hasil-hasil survei yang menempatkan salah satu pasangan menang satu putaran. Menurut dia, baik pasangan nomor urut 1, 2, maupun 3 masih mempunyai peluang yang sama untuk lolos di putaran kedua. "Enggak ada yang bisa dieliminasi sekarang ini," kata dia.
Dari pantauan Tempo, gerakan Salam 4 Jari ini berawal dari unggahan akun @johnmuhammad_. Dalam foto pertama yang diunggahnya, terdapat gambar berupa lambang 4 jari dengan kalimat “FOUR FINGERS, Ekspresi Pilihan Bukan Prabowo-Gibran”. Foto tersebut dibubuhi tagar #SatuTigaTambahKita, #HadangPemiluCurang, #SelamatkanDemokrasi.
Di bagian keterangan fotonya, akun tersebut menarasikan “Usulan untuk @partaihijau.id yang udah mendeklarasikan #BukanPrabowoGibran & teman-teman masyarakat sipil yang punya keresahan pandangan dan sikap serupa.”
Pada slide berikutnya, akun itu menarasikan empat alasan munculnya gerakan Salam 4 Jari. Alasan pertama, keyakinan bahwa Prabowo-Gibran tak layak dipilih serta harus dihindari. Alasan kedua, keyakinan bahwa untuk mengalahkan paslon nomor 2 diperlukan solidaritas rakyat.
Alasan ketiga, semakin besarnya potensi untuk memaksakan kemenangan satu putaran bagi paslon nomor dua. Keempat, kesadaran akan banyaknya invisible hands yang tak menghendaki terbentuknya koalisi paslon nomor satu dan nomor tiga pada putaran kedua.