Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

TPN Ganjar-Mahfud Menilai Prabowo Keliru Konteks saat Sebut Bung Karno Pakai Alutsista Bekas Bebaskan Irian Barat

Sekretaris Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud menilai Prabowo salah konteks saat menyebut Bung Karno gunakan alutsista bekas bebaskan Irian Barat.

8 Januari 2024 | 07.34 WIB

Ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjar Arsjad Rasjid dan Wakil TPN Ganjar Hasto Kristiyanto memberikan keterangan saat meresmikan Media Center (TPNGP) di jalan Cemara no. 19 Menteng, Jakarta Pusat, Minggu, 15 Oktober 2023. Sebelumnya rumah tersebut digunakan oleh tim pemenangan pasangan Jokowi dan Jusuf Kalla pada Pemilu 2014, serta Jokowi-Ma'ruf Amin pada Pemilu 2019. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Perbesar
Ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjar Arsjad Rasjid dan Wakil TPN Ganjar Hasto Kristiyanto memberikan keterangan saat meresmikan Media Center (TPNGP) di jalan Cemara no. 19 Menteng, Jakarta Pusat, Minggu, 15 Oktober 2023. Sebelumnya rumah tersebut digunakan oleh tim pemenangan pasangan Jokowi dan Jusuf Kalla pada Pemilu 2014, serta Jokowi-Ma'ruf Amin pada Pemilu 2019. TEMPO/ Febri Angga Palguna

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud Hasto Kristiyanto menilai calon presiden nomor urut dua Prabowo Subianto keliru mengungkapkan data soal alat utama sistem persenjataan atau alutsista bekas yang digunakan Presiden Sukarno untuk pembebasan Irian Barat.

"Kami ingin meluruskan pernyataan Pak Prabowo sepertinya keliru. Pada masa Bung Karno menggunakan peralatan bekas. Itu konteksnya berbeda, banyak peralatan baru yang dipakai oleh Bung Karno guna pembebasan Irian Barat,” kata  Hasto usai mengikuti acara nonton bersama debat capres ketiga di Jakarta seperti dikutip dari Antara, Minggu, 7 Januari 2023.

Hasto menuturkan peralatan baru yang dipakai Bung Karno misalnya seperti peralatan dari Yugoslavia. Sebagian juga dipakai untuk pembebasan Aljazair dan bangsa-bangsa Islam yang banyak merdeka karena adanya campur tangan dari kepemimpinan presiden pertama Indonesia tersebut.

Berdasarkan data yang ia miliki pun, Indonesia sempat mendapatkan pesawat Hercules C130 dari Presiden Amerika Serikat John F. Kennedy.

“Itu juga suatu hal yang baru, sehingga Pak Prabowo sebagai Menteri Pertahanan sayangnya tidak memahami bagaimana postur angkatan perang kita saat itu," kata Hasto yang meraih gelar doktor Universitas Pertahanan itu.

Menurutnya, alutsista yang dimiliki Indonesia pada era Soekarno merupakan kekuatan angkatan perang terkuat di belahan bumi selatan.

"Ini yang Pak Prabowo seharusnya meminta maaf atas ketidakpahaman terhadap konsepsi pertahanan pada masa Bung Karno yang dipakai untuk pembebasan Irian Barat dan membantu negara negara Asia Afrika termasuk Aljazair, kemudian Pakistan yang mencoba melepaskan diri dari imprealisme Inggris," uca dia.

Ketika ditanyai soal kesan Prabowo yang melempar kesalahan ke DPR RI ihwal pembelian alutsista bekas, menurut Hasto Komisi I DPR RI maupun Presiden Joko Widodo sama-sama terkejut ketika Prabowo secara sepihak memutuskan untuk membeli pesawat tempur bekas dari Qatar.

“Sementara pesawat tersebut pernah ditolak oleh menhan sebelumnya Prof. Juwono Sudarsono. Ini menunjukkan penyalahgunaan kewenangan. Tanpa melalui perencanaan yang baik," ujar Hasto.

Sebelumnya, calon presiden nomor urut dua Prabowo Subianto membantah pernyataan capres nomor urut 1 Anies Baswedan yang menyebut seolah-olah dia diajak berbicara dalam pertemuan yang tertutup untuk membahas pengadaan alutsista dan kebijakan pertahanan lainnya, termasuk soal lumbung pangan (food estate).

Ia menjelaskan pembahasan mengenai alutsista, yang kerap memuat informasi rahasia, memang sepatutnya tidak dibicarakan di muka umum.

Beberapa kebijakan pertahanan Prabowo menjadi sasaran kritik Anies dan Ganjar selama debat ketiga Pilpres 2024. Ganjar dan Anies beberapa kali mengkritik kebijakan pembelian alutsista bekas Prabowo. Keduanya kompak menilai pembelian alutsista bekas itu berisiko terhadap keselamatan prajurit.

Namun, Prabowo meluruskan pembelian alutsista bukan perkara bekas atau baru, tetapi masa pakai-nya. Dia mencontohkan, misalnya, dalam pembelian pesawat yang diperhatikan adalah jam terbangnya (flying hours).

Prabowo juga menyinggung pada masa pemerintahan Presiden Sukarno mayoritas alutsista yang dipakai untuk memperjuangkan Irian Barat merupakan peralatan bekas.

Pilihan Editor: Dikritik soal Pembelian Alutsista Bekas, Prabowo Tuding Anies Tidak Mengerti Pertahanan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus