Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPP PDIP Puan Maharani menemui Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Ahad, 4 September 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan pertemuan kunjungan ini merupakan bagian safari politik Puan Maharani ke beberapa partai, termasuk ke Partai Gerindra.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kalau pertemuan safari politik, ya namanya juga pertemuan politik membahas masalah-masalah politik terkini ke depan,” kata Dasco kepada awak media, Ahad, 4 September 2022.
Hubungan antara Prabowo dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dihiasi pasang-surut. Salah satu yang paling mencuat adalah menjelang Pilpres 2014. Saat itu, Prabowo merasa dikhianati karena partai banteng itu menetapkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai calon presiden, bukan mendukung dia seperti Perjanjian Batu Tulis antara Prabowo dan Megawati pada 2009.
"Kalau Anda manusia, lalu ada di pihak saya, bagaimana? Ya, pikirkan saja," kata Prabowo di Jakarta, Ahad, 16 Maret 2014.
Perjanjian Batu Tulis ditandatangani Megawati dan Prabowo pada 16 Mei 2009 dengan tujuh poin kesepakatan. Prabowo awalnya ingin peran wakil presiden dikuatkan seperti perdana menteri. Mega menolak usulan itu karena dianggap melawan konstitusi. Prabowo menerima kesepakatan karena diberi janji bakal disokong menjadi presiden pada Pemilu 2014 seperti ditulis dalam poin ketujuh Perjanjian Batu Tulis.
Prabowo mengatakan sudah meminta waktu bertemu dengan Megawati guna membahas Perjanjian Batu Tulis. Ia hendak mempertanyakan komitmen PDIP atas perjanjian yang ditandatangani di atas meterai tersebut. "Kalau memang harus diakhiri, saya berharap diberi tahu. Saya sudah minta bertemu sejak beberapa bulan lalu," katanya.
Meski pernah kecewa, namun hubungan antara Prabowo dan Megawati membaik. Prabowo, misalnya, beberapa mengunjungi Megawati di kediamannya di Teuku Umar. Meski kalah oleh koalisi partai yang dipimpin PDIP pada Pilpres 2019, Prabowo bisa menerimanya. Dia bahkan masuk ke pemerintahan dengan jadi menteri di Kabinet Jokowi sebagai sebagai Menteri Pertahanan.
Menjelang Pemilu 2024, menuver-manuver politik sudah mulai dilakukan sejumlah petinggi parpol. Seperti misalnya hari ini, Puan Maharani bertemu Prabowo.
Safari politik ini disinyalir sebagai manuver PDIP membuka peluang berkoalisi dengan Partai Gerindra untuk Pemilu 2024. Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, mengatakan kemungkinan PDIP berkoalisi dengan Gerindra selalu ada. Menurutnya, PDIP yang mulai bergerak melalui agenda safari politik akan merubah konstelasi politik nasional.
“PDIP yang sudah mulai gerak akan mengubah konstelasi politik nasional, karena ada variabel PDIP sebagai penguasa. Ada Megawati dan Jokowi,” kata dia pada Sabtu, 3 September 2022.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.