Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA – Tim riset uji klinis benih vaksin Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) Universitas Padjadjaran berencana memulai penyuntikan secara serentak di lima lokasi, Jumat pekan ini. Kelima lokasi itu adalah Balai Kesehatan Universitas Padjadjaran di Jalan Dipati Ukur serta empat puskesmas, yaitu Puskesmas Garuda, Dago, Ciumbuleuit, dan Sukapakir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Manajer lapangan tim riset uji klinis vaksin Covid-19, Eddy Fadlyana, mengatakan ada sekitar seratus relawan yang berpeluang disuntik dengan benih vaksin buatan Sinovac Biotech Ltd, perusahaan asal Cina, lusa. Relawan itu akan disebar secara merata di lima lokasi penyuntikan.
Ia menuturkan seratus relawan tersebut telah menjalani pemeriksaan awal dan tes swab. Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan relawan bebas dari Covid-19 dan tidak punya riwayat terinfeksi. "Mereka yang lolos pemeriksaan awal bisa ikut vaksinasi," kata Eddy, kemarin.
Kemarin, tim riset sudah melakukan penyuntikan perdana benih vaksin kepada 19 relawan di Rumah Sakit Pendidikan Unpad. Penyuntikan ini bersamaan dengan kunjungan Presiden Joko Widodo ke sana.
Tim riset menargetkan 1.620 relawan dalam uji klinis ini. Namun, hingga Senin lalu, pendaftar baru mencapai 1.115 orang, termasuk Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Wali Kota Bandung Oded Muhammad Danial. Pendaftaran relawan dibuka hingga akhir bulan ini.
Eddy mengatakan proses penyuntikan 19 relawan tersebut dibagi dalam tiga kelompok. Mereka kemudian menjalani penyuntikan secara bergantian di lantai dua RS Pendidikan Unpad sekitar pukul 10.00. Proses penyuntikan ini rampung dalam tiga jam.
Menurut Eddy, penyuntikan dilakukan pada lengan kiri bagian atas relawan. Namun tidak semua relawan disuntik dengan benih vaksin. Tim riset memilih separuh dari 19 relawan yang diberi benih vaksin secara acak dan rahasia. Sisa relawan lainnya disuntik dengan plasebo yang berisi air.
Setelah penyuntikan, setiap relawan harus menunggu 30 menit, lalu diizinkan pulang ke rumah masing-masing. Eddy mengklaim penyuntikan perdana berjalan lancar dan aman. Rasa sakit relawan hanya terasa di bagian tubuh yang disuntik. "Hasilnya reaksi ringan semua, enggak ada yang demam, pusing, mual. Hanya nyeri di tempat suntikan," ujarnya.
Ketua tim peneliti uji klinis, Kusnandi Rusmil, mengatakan relawan akan disuntik dua kali selama 28 hari. Selepas penyuntikan, relawan diminta datang untuk memeriksakan diri lima kali selama enam bulan.
Ia menuturkan relawan juga mendapat asuransi untuk berobat di semua fasilitas kesehatan. Selain itu, tim riset mengganti kebutuhan transportasi relawan setiap menjalani pemeriksaan setelah penyuntikan sebesar Rp 200 ribu per orang. "Kalau ada yang sakit, kami datangi. Bisa saja dia tipes, diare, tetap saja itu di-cover," kata Kusnandi.
Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Erick Thohir, mengatakan proses uji klinis ini menjadi fase penentuan untuk memutuskan produksi massal vaksin virus SARS-CoV-2. Ia mengatakan jika tahapan ini berjalan mulus, produksi vaksin dimulai pada awal tahun depan. PT Biofarma, yang bertanggung memproduksi vaksin, menargetkan mampu membuat 250 juta vaksin per tahun.
Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio menuturkan vaksin dapat dikatakan lulus uji klinis jika angka keberhasilannya mencapai 80-90 persen dari total subyek pemeriksaan. Parameternya, kata dia, adalah vaksin dapat memproteksi subyek dari Covid-19 dan tak menimbulkan masalah medis, baik jangka pendek maupun panjang.
EGI ADYATAMA | ANWAR SISWADI (BANDUNG) | AHMAD FIKRI (BANDUNG) | ROBBY IRFANY
29
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo