Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA – Program vaksinasi Covid-19 mulai berjalan dan vaksin telah didistribusikan ke berbagai daerah di Indonesia. Tenaga kesehatan, baik medis maupun perawat, mendapat prioritas lebih dulu untuk divaksinasi. Hingga hari ini, Kementerian Kesehatan melaporkan ada 22.500 orang yang tersebar di 91 kabupaten/kota telah menerima vaksin Sinovac.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Juru bicara Program Vaksinasi Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan belum ada keluhan yang diterima Kementerian dari para penerima vaksin. "Tidak ada laporan kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) sampai saat ini," kata Nadia kepada Tempo, kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Siti menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi di daerah berjalan sesuai dengan rencana. Namun, dia menyebutkan, proses pendaftaran tenaga kesehatan yang harus divaksinasi sedikit tersendat. “Meski begitu, proses registrasi terus-menerus kami benahi bersama antara Kementerian Kesehatan dan Telkom,” ucapnya.
Selain itu, Nadia mengatakan, pihaknya telah mengantisipasi jika muncul kejadian ikutan pasca-imunisasi Covid-19. Para petugas di fasilitas pelayanan kesehatan sudah tahu langkah penanganan bagi orang yang mengalami gejala pasca-vaksinasi Covid-19.
Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Komnas KIPI), Hindra Irawan Satari, mengatakan belum ada laporan serius soal vaksinasi Covid-19 sejak dimulai perdana pada Rabu, 13 Januari lalu, oleh Presiden Joko Widodo. “Alhamdulillah sampai saat ini belum ada laporan kejadian ikutan pasca-imunisasi serius yang terjadi," kata Hindra, kemarin.
Mengenai efek samping, dia menyebutkan, hal itu lazim terjadi. Biasanya efek samping itu hanya ditimbulkan dengan gejala ringan dan tidak mematikan, seperti kemerahan, pegal, dan demam. "Namun data menunjukkan gejala-gejala tadi jumlahnya kurang dari 1 persen dan bisa hilang dengan sendirinya," kata Hindra.
Program vaksinasi akan berlangsung selama 15 bulan, dari Januari 2021 hingga Maret 2022. Target orang yang akan divaksinasi sebanyak 181,5 juta orang atau sekitar 70 persen dari total populasi Indonesia. Tujuannya adalah membentuk kekebalan komunal atau herd immunity. Untuk tahap pertama, vaksinasi dilaksanakan pada Januari hingga April 2021 dengan prioritas 1,3 juta tenaga kesehatan dan 17,4 juta petugas publik. Lalu, tahap selanjutnya akan dilakukan pada April 2021 hingga 2022 guna menjangkau sisanya.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, sampai saat ini mekanisme distribusi vaksin baru tersedia untuk kapasitas 100-150 juta dosis vaksin per tahun, yang selama ini digunakan untuk program vaksinasi anak. Dengan adanya vaksinasi Covid-19, dia mengatakan, perlu ada tambahan kapasitas sebanyak 426 juta dosis per tahun.
Karena itu, ia menuturkan, tak menutup kemungkinan kerja sama dengan pihak swasta dan perusahaan pelat merah dalam memenuhi kapasitas rantai dingin guna menyukseskan vaksinasi. “Yang tidak (mampu) akan kami ganjal melalui kerja sama dengan perusahaan swasta atau BUMN yang memiliki kapasitas untuk logistik dingin," tutur Budi saat diskusi daring, Sabtu, 16 Januari lalu.
EKO WAHYUDI | FRISKI RIANA
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo