Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai pergantian Panglima TNI yang dilakukan Presiden Joko Widodo atau Jokowi adalah hal yang wajar. Sebab, Jenderal Gatot Nurmantyo akan memasuki masa purna tugas pada Maret 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ya kan ada proses, dan ada kebiasaan juga. Itu sudah terjadi di beberapa panglima, memang beberapa bulan sebelumnya ada sebelum pensiun dan persiapan masa pensiun," kata Wapres JK, di Jakarta, Rabu, 6 Desember 2017.
Baca: Isi Surat Jokowi Soal Pemberhentian Panglima TNI Gatot Nurmantyo
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Presiden Jokowi mengajukan nama Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai calon Panglima baru TNI menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo. Suratnya dikirimkan ke DPR pada Senin, 4 Desember 2017. Dua hari kemudian, Komisi Pertahanan DPR menggelar uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test terhadap Marsekal Hadi.
Sebelumnya, Jenderal Gatot juga mengatakan dirinya bersyukur Presiden Jokowi telah menentukan penggantinya. Bahkan, saat uji kelayakan, Gatot mengantarkan Hadi.
Wapres JK mengapresiasi tindakan Gatot Nurmantyo. "Saya kira ini bagus, artinya panglima (Gatot) terbuka dan menyerahkan sesuai proses dengan peraturan," ujarnya.
Baca: Panglima TNI Diganti, Pangkostrad Ajukan Pensiun Dini
Mengenai mutasi besar-besaran yang dilakukan Gatot terhadap 85 Perwira Tinggi TNI di lingkungan tiga matra, yakni TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara, menjelang pensiun, Wapres JK menganggap hal itu merupakan masalah internal di TNI.