Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Wapres Ma'ruf Amin Imbau Kepala Daerah Pacu Serapan Anggaran Covid-19

Ma'ruf Amin meminta jajaran pemda segera melakukan perbaikan data penduduk, khususnya terkait data penerima bantuan sosial (bansos) dari pemerintah.

22 Juli 2021 | 11.16 WIB

Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin memberikan sambutan pada Peresmian Pasar Rakyat Pariaman, Sumatera Barat. ANTARA/Diskominfo Pariaman
Perbesar
Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin memberikan sambutan pada Peresmian Pasar Rakyat Pariaman, Sumatera Barat. ANTARA/Diskominfo Pariaman

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengimbau seluruh gubernur, bupati dan wali kota untuk meningkatkan penyerapan anggaran penanganan pandemik Covid-19 di setiap daerah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Mohon perhatian, seperti yang disampaikan Menteri Dalam Negeri, banyak yang masih rendah penyerapan anggarannya untuk penanganan Covid-19. Oleh karena itu saya minta ini betul-betul dipacu," kata Wapres dalam keterangannya yang diterima, Kamis, 22 Juli 2021.

Imbauan tersebut disampaikan Wapres Ma’ruf saat memberikan pengarahan kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, seluruh bupati dan wali kota di Provinsi Jatim dan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 di Jatim.

Wapres juga meminta jajaran pemda segera melakukan perbaikan data penduduk, khususnya terkait data penerima bantuan sosial (bansos) dari pemerintah.

Penyaluran bansos kepada masyarakat terdampak Covid-19 di Jawa Timur masih rendah, sehingga Wapres meminta Khofifah mendukung bupati dan wali kota untuk memperbaiki data masyarakat penerima manfaat tersebut.

Ma'ruf juga meminta Pemprov Jatim meningkatkan kinerja untuk memperbaiki pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang kini mulai menggunakan kategori level. "Diperlukan upaya tambahan agar pelaksanaan pembatasan dapat lebih baik lagi," ucap Ma'ruf.

Sementara itu, Khofifah melaporkan case fatality rate di Jatim turun dari 7,24 persen menjadi 6,61 persen, sedangkan kasus aktif Covid-19 naik signifikan dari 5,68 persen menjadi 19,49 persen.

Peningkatan kasus aktif tersebut, lanjut Khofifah, antara lain disebabkan kenaikan jumlah pengetesan mencapai lima hingga enam kali lipat setiap harinya.

Meski kasus aktif naik, Khofifah mengatakan keterisian ruang Intensive Care Unit di rumah sakit tidak mengalami kenaikan atau dalam kondisi flat. "Tingkat keterisian rumah sakit, baik ICU maupun ruang isolasi biasa, relatif flat," ujarnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus