Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Yusril Mengatakan Jokowi Ingin Koalisi 2019 Dipertahankan

Menurut Yusril, Plt Ketum PPP Mardiono menyampaikan kepadanya bahwa Presiden Jokowi ingin agar koalisi pemerintahan tetap dipertahankan.

13 Maret 2023 | 20.44 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menyambangi Kantor Dewan Pengurus Pusat Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk menemui Pelaksana tugas Muhamad Mardiono, Senin, 13 Maret 2023. Yusril mengatakan pertemuan membahas sejumlah isu ihwal perpolitikan nasional, termasuk koalisi.

Menurut Yusril, Mardiono menyampaikan kepadanya bahwa Presiden Joko Widodo ingin agar koalisi pemerintahan tetap dipertahankan. Adapun koalisi pengusung Jokowi-Ma’ruf Amin pada Pemilihan Presiden 2019 lalu bernama Koalisi Indonesia Kerja (KIK).

"Kalau keinginan Pak Presiden tadi disampaikan Pak Mardiono, supaya mempertahankan koalisi ini,” kata Yusril di Kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta Pusat.

Jika KIK dipertahankan, kata Yusril, maka ada dua anggota baru. Mereka adalah Partai Gerindra dan Partai Amanat Nasional (PAN), mengingat dua partai ini baru bergabung dengan koalisi pemerintahan Jokowi pasca Pemilu 2019.

Sementara PBB, kata Yusril, sejak 2019 telah menjadi bagian dari koalisi parpol pendukung Jokowi-Ma’ruf. "Kalau koalisi ini dipertahankan, peserta barunya ada Gerindra dan PAN. Kalau PBB sudah ikut masuk dari 2019 lalu,” kata dia.

Yusril menuturkan peta koalisi menjelang Pemilu 2024 masih cair hingga saat ini. Di sisi lain, dia mengatakan sikap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang belum mengumumkan calon presiden dan calon wakil presidennya membuat nihilnya koalisi yang mengumumkan pasangan calon untuk Pemilihan Presiden 2024.

Kendati demikian, ia menyebut sudah ada sejumlah sosok bakal capres yang muncul, seperti Anies Baswedan, Prabowo Subianto, hingga Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. "Masih terbuka kesempatan itu. Di PDIP sendiri juga belum memutuskan, apakah akan mendukung Pak Ganjar, apakah mendukung Mbak Puan, atau bagaimana. Hari ini juga belum ada keputusan,” kata mantan Menteri Hukum dan Perundang-undangan itu.

Yusril berharap diskusi ihwal peluang kerja sama hingga sosok pemimpin yang cocok bagi masa depan tetap bisa didiskusikan bersama PPP. “Mudah-mudahan tercapai kesamaan persepsi kita dalam menghadapi Pemilu yang akan datang, khususnya antara PBB dengan PPP yang dari dulu sudah seperti saudara,” kata Yusril.

Adapun Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono mengatakan pertemuannya dengan Yusril membahas sejumlah isu mengenai perpolitikan nasional. Salah satunya, kata dia, ihwal gelaran Pemilihan Umum 2024 dan koalisi.

Mardiono berujar partainya masih membuka pintu bagi partai lain yang ingin bergabung dengan koalisinya. Adapun PPP bersama PAN dan Partai Golkar bermitra dalam Koalisi Indonesia Bersatu. "Ketua Umum Golkar sering mengatakan KIB plus plus, ini kita masih terbuka, masih menunggu,” kata Mardiono.

Selain itu, Mardiono berujar bahwa dia dan Yusril bersepakat bahwa salah satu tugas parpol adalah untuk menggodok para tokoh bangsa menjadi pemimpin. “Untuk kita persembahkan kepada rakyat Indonesia dan dipilih di Pemilu yang akan datang. Garis besarnya itu,” kata Mardiono.

Pilihan Editor: PPP dan PBB Bahas Capres-Cawapres, Yusril: Sosoknya Menunggu PDIP Putuskan Sikap

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus