Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Zakat Gajah Dipakai Bantu 43 Mahasiswa ITB Bayar Tunggakan Uang Kuliah Rp 356 Juta

Rumah Amal Salman menggulirkan dana Zakat Gajah untuk mengatasi masalah tunggakan uang kuliah mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB)

9 Februari 2024 | 16.37 WIB

Kampus ITB Jatinangor. Dokumentasi: ITB.
material-symbols:fullscreenPerbesar
Kampus ITB Jatinangor. Dokumentasi: ITB.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bandung - Rumah Amal Salman menggulirkan dana Zakat Gajah untuk mengatasi masalah tunggakan uang kuliah mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB). Bantuan itu telah diberikan kepada 43 mahasiswa. “Total dananya di angka Rp 356 juta,” kata Syachrial, Direktur Rumah Amal Salman, Jumat 9 Februari 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bantuan Zakat Gajah itu digunakan untuk membayar uang kuliah tunggal (UKT) semester baru atau genap yang masa perkuliahan awalnya dimulai pada Senin, 5 Februari 2024. Sebelumnya diberitakan puluhan mahasiswa ITB tersebut tidak bisa ikut kuliah semester baru, terhambat tunggakan UKT.   

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Menurut Syachrial, pemberian bantuan Zakat Gajah berdasarkan proses pendaftaran dan seleksi serta pemeriksaan ulang ke Direktorat Kemahasiswaa ITB. Pendaftarannya yang dibuka pada 28-30 Januari 2024 menarik minat 157 mahasiswa ITB. Kemudian, setelah dilakukan seleksi berkas, jumlah pendaftar yang lolos sebanyak 118 orang.

Peminat yang tidak lolos karena tidak melampirkan informasi yang lengkap sesuai persyaratan. Diantaranya seperti informasi tentang penghasilan orang tua dan pekerjaan untuk dinilai kelayakannya sebagai penerima bantuan.

Sedangkan 118 nama yang lolos diverifikasi ulang ke ITB. “Hasilnya ada 71 mahasiswa yang belum mendapatkan bantuan,” kata Syachrial.

Tahapan berikutnya adalah wawancara dan verifikasi data kembali. Hasilnya dinyatakan hanya 43 orang mahasiswa yang berhak mendapat bantuan dari Rumah Amal Salman.

Mereka yang tidak lolos, kata Syachrial, karena sebelumnya telah mendapat bantuan dari beberapa pihak. Menghindari bantuan ganda atau lebih, pihaknya mengisi kekosongan untuk mahasiswa yang belum dapat bantuan.

Rumah Amal Salman kemudian menjalin komunikasi dengan rektorat bahwa mereka menggaransi ini akan diselesaikan UKT semester genap. Jumlah bantuan per mahasiswa beragam untuk membayar UKT di ITB. Besarannya mulai dari Rp 1 juta sampai yang tertinggi Rp 12,5 juta.

Selain itu ada sekitar 2-3 mahasiswa yang mengajukan pinjaman untuk membayar UKT. Pinjaman itu menurut Syachrial hanya diberikan pada kasus khusus. “Mungkin di awal kuliah orangtuanya mampu tapi usahanya kemudian jatuh,” katanya. 

Pada kasus seperti itu, menurut Syachrial, pengembalian uang biasanya cepat yaitu dalam tempo tiga bulan. Adapun pilihan tenornya selama 3, 6, 9, dan 12 bulan. “Pinjamannya tanpa bunga, nol persen,” ujar dia.

Bantuan itu disebutnya bukti perhatian alumni ITB, korporasi, dan masyarakat umum untuk membantu mahasiswa ITB.  Tidak hanya dari zakat dan infak, bantuan itu juga dari dana Corporate Social Responsibility (CSR) dan dana donasi umum lainnya.

Zacharias Wuragil

Zacharias Wuragil

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus