Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Siklon Tropis Remal Berpotensi Ciptakan Badai di India, Ini Dampaknya untuk Indonesia

Prakondisi Siklon Tropis Remal antara lain menyebabkan hujan persisten di Jabodetabek pada Jumat-Sabtu lalu.

26 Mei 2024 | 15.46 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pusat tekanan rendah yang terbentuk di Teluk Benggala telah tumbuh menjadi Siklon Tropis Remal pada hari ini, Minggu 26 Mei 2024. Diprediksi membawa hujan ekstrem dan angin kencang ke daerah pesisir di India dan Bangladesh, Remal juga diyakini membawa dampak ke sebagian wilayah Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Prakondisi dari siklon tropis ini (saat masih bibit siklon 99B) pula yang sedikit-banyak mempengaruhi cuaca hujan yang kembali intensif di Sumatera, Kalimantan, dan Jawa bagian barat beberapa hari terakhir. Termasuk menyebabkan hujan persisten di Jabodetabek pada Jumat-Sabtu lalu. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Analisis 4-5 hari terakhir menunjukkan hujan mulai intensif lagi pada dasarian ketiga Mei ini," kata profesor bidang klimatologi di Pusat Riset Iklim dan Atmosfer, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin, Minggu 26 Mei 2024.

Untuk wilayah India, siklon tropis ini mengganggu dengan menguatkan Indian Summer Monsoon Index (ISMI), penanda awal musim hujan di India. Siklon membesar hari ini dan bergerak ke utara.

"Siklon tropis Remal berpotensi menghantam kota-kota pesisir di India hingga mengalami hujan ekstrem dan kondisi mirip badai Dubai pada 16 April lalu," tutur Erma.

Erma menerangkan, pembentukan bibit siklon 99B yang tumbuh menjadi Siklon Tropis Remal hari ini terkoneksi dengan Samudera Hindia. Saat yang bersamaan aktivitas Gelombang Kelvin sedang memberi dukungan kepada pusat tekanan rendah di Samudera Hindia.

Sedikit banyak, Erma menerangkan, kondisi-konsisi itu mengaktivasi awan-awan konvektif yang ada di Indonesia, terutama Sumatera, Kalimantan, dan Jawa bagian barat. "Hujan yang agak awet di Jabodetabek kemarin juga dipengaruhi aktivitas siklonik gangguan cuaca skala luas yang relate dengan ISMI dan pembentukan bibit siklon di Teluk Benggala," kata dia.

Pasca-siklon tropis Remal meluruh nantinya, Erma memprediksi, wilayah Indonesia kemungkinan akan masuk lagi ke kondisi kering yang berkaitan dengan musim kemarau. Dasarnya, dinamika atmosfer di Samudera Hindia lainnya tak terpantau aktif.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus